Kamis 14 Jul 2016 07:02 WIB

Mengokohkan Mazhab Syafi’i di Indonesia

Red: M Akbar
 Dalam Islam dikenal empat mazhab, yakni Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali.
Foto:

Negara atau lembaga yang memelihara tradisis keilmuan melalui mazhab tertentu, akan mudah menjaga kesolidan dan kesatuan. Sebagai contoh, Saudi Arabia yang konsisten dengan mazhab Hambalinya,  semua jenjang pendidikan formal di sentuh dengan sentuhan Hanabilah, apalagi kajian dan taklim di halaqah ilmiyah dan daurah yang bersifat non formal, tidak lepas dari cita rasa mazhab Hambali.

Begitu juga dengan sebagian Negara Afrika dengan tradisi keilmuan mazhab Malikinya. Dan begitulah harapan kiranya terhadap mazhab Syafi’i di Indonesia. Dan tak kalah pentingnya adalah, dengan memelihara tradisi keilmuan bernuansa mazhab ini, insya Allah akan membetengi ummat dari segala pemahaman yang merusak sendi-sendi penting keIslaman.

Pengaruh liberalisasi dan segala komponen pendukungnya yang berusaha menjauhkan umat dari turats dan pemahaman para ulama salaf, begitujuga dengan gerakan syiah yang semakin mengkhawatirkan di sisi lain, insya Allah dapat dibendung dengan menghidupkan tradisi keilmuan mazhab ini sebagaimana yang telah diwariskan oleh para pendahulunya.

Akhirnya, berdakwah dengan manhaj wasathiyah adalah berdakwah dengan dua komponen utama yang dikandung oleh makna washatiyah itu sendiri, yaitu al-‘adl (keadilan) dan al-khairiyah (yang terbaik), dan mengokohkan mazhab Syafi’i pendekatan dakwah merupakan salah satu solusi wasathiyah dalam menjembatani para aktifis dakwah dengan objek dakwah dengan cara yang elegan dan terhormat tanpa perlu menggiring masyarakat kepada persoalan yang tidak penting apalagi sampai menghambat laju pergerakan dakwah kepada manhaj yang sahih. Selamat bermuktamar, Waffaqakumullah.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement