Selasa 28 Jun 2016 15:30 WIB

Membangun Keluarga Tarbiyah dan Tantangan Arus Modern

Red: M Akbar
Rizki Iramdan Fauzi
Foto:

Sehingga ketika beranjak besar dia akan selalu ingat dengan bacaan suci Alquran dan diharapkan akan memiliki akhlak seperti Nabi Muhammad SAW, seorang manusia yang sangat mulia budi pekertinya dan telah tertuang dalam penjelasan ayat-ayat dalam Alquran.

Pendidikan akhlak (adab perilaku bertatakrama) adalah perkara yang sangat penting ditekankan orangtua pada anak. Karena setelah dia besar dan dewasa akan berjalan sendiri dengan mandiri menggapai impiannya. Bekerja dan mendapat pasangan hidup untuk membentuk keluarga baru. Peran keluarga dalam mengajarkan akhlak kepada anaknya melalui tindakan atau perilaku dari masing-masing subjek di lingkungan keluarga.

Di harapkan tiap keluarga dapat menciptakan lingkungan keluarga yang baik dan nyaman pada anak. Seorang ibu memberi tuntunan yang positif dengan memperdengarkan kisah-kisah teladan Nabi dan orang besar pada zaman dahulu kepada anak. Seorang ayah juga dapat mengajarkan permainan yang mendidik atau game agar anak tidak bosan dalam proses memperoleh pengetahuan baru.

Sikap sabar dan ihsan (baik) harus dimiliki oleh setiap orang tua. Jauhkan sesuatu yang tidak baik atau ucapan-ucapan negatif dari lingkungan belajar anak. Jangan biasakan menggunakan kata-kata negatif atau kasar dalam mendidik anak. Seperti kata tidak, jangan, salah, bohong, dan lain-lain karena bisa memberi pengaruh negatif juga atau ucapan tidak baik terhadap anak yang bisa menurunkan semangat belajarnya atau bahkan mengganggu proses perkembangannya.

Namun gunakanlah pilihan kata yang tepat seperti belum, sedikit lagi, terus berusaha jujur, dan lain-lain. Agar otak anak selalu merespon dan mendapat asupan positif untuk berbuat atau berinteraksi di lingkungan sekitar dengan baik.

Pembelajaran Rasa Syukur

Proses belajar sejak dini sampai umur enam tahun menuju remaja harus didukung dengan unsur yang merangsang semangat anak. Dalam hal ini dapat dibuat suatu perjanjian atau kejutan yang mendidik seperti, reward (hadiah) jika anak berbuat baik, dan sebaliknya ketika si anak belum mampu berbuat baik diberikan punishment (hukuman) yang mendidik. Seperti saat anak sukses menyusun permainan bola-bola balok bersama teman lainnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement