
Oleh : Budiman, Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan media research dalam konteks media komunikasi di Indonesia telah mengalami perjalanan yang panjang dan dinamis. Sejak awal kemunculan media massa, penelitian tentang media telah menjadi bagian integral dari pemahaman komunikasi. Pada tahun 1980-an, ketika televisi dan radio mulai mendominasi, penelitian media di Indonesia berfokus pada analisis isi dan dampak media terhadap masyarakat. Namun, dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, terutama memasuki era digital, fokus penelitian media pun bertransformasi.
Pengaruh media sosial terhadap tren media research saat ini sangat signifikan. Platform-platform seperti Facebook, X-Twitter, Youtube, Instagram dan TikTok tidak hanya menjadi sarana komunikasi, tetapi juga sumber data yang kaya untuk penelitian. Peneliti kini dapat menganalisis perilaku pengguna, tren komunikasi, dan dampak sosial dari konten yang dibagikan secara real-time. Hal ini mengubah paradigma penelitian media, di mana peneliti tidak hanya berfokus pada media tradisional, tetapi juga pada interaksi yang terjadi di ruang digital.
Media arus utama konvensional seperti surat kabar, televisi dan radio harus merubah bentuk bisnisnya terutama media komunikasinya. Berbagai penelitian media membuktikan bahwa era nya sudah berubah, jika tidak maka akan tereliminasi dengan sendirinya. Media digital yang terkoneksi jaringan internet menjadikan penggunanya bebas memilih informasi apa yang ingin didapat, fleksibilitas waktu akses juga membuat penyedia informasi harus beradaptasi. Saat ini masyarakat lebih banyak mendapat informasi dari media sosial yang mana platform tersebut awalnya untuk bersosialisasi di dunia maya dengan beragam fitur hiburan.
Di Indonesia Media sosial TikTok memiliki 157,6 juta pengguna pada akhir 2024, dan rata-rata pengguna menghabiskan waktu selama 38 jam 20 menit setiap bulannya. Arus informasi yang terjadi sangat tinggi sekali sehingga siapapun bisa memanfaatkan untuk penyebaran informasi baik yang valid maupun yang hoax. Jika media arus utama sebagai lembaga yang kredibel dalam menyajikan informasi maupun berita tidak mendominasi, akan sangat berbahaya karena informasi yang beredar dimasyarakat tidak jelas kebenarannya.
Peran Media Research dalam Pengembangan Komunikasi
Media research memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan efektivitas media komunikasi di Indonesia. Dengan adanya penelitian yang sistematis, kita dapat memahami audiens secara lebih mendalam, termasuk preferensi, perilaku, dan kebutuhan mereka. Data yang diperoleh dari penelitian ini memungkinkan pengiklan dan pembuat konten untuk merancang pesan yang lebih relevan dan menarik bagi audiens target mereka. Dalam konteks ini, media research berfungsi sebagai jembatan antara media dan masyarakat.
Baik penggiat media sosial pribadi maupun organisasi atau lembaga media arus utama harus mendukung media research, karena hasil dari temuan penelitian akan menentukan arah kebijakan bisnis media hingga kreator penggiat media sosial. Di satu sisi peneliti media membutuhkan validasi data dan respon pengguna untuk pengembangan media selanjutnya. Seringkali hasil penelitian cenderung kearah yang kurang baik untuk bisnis seperti program televisi atau konten video reality show yang dianggap mengeksploitasi kemiskinan atau kesengsaraan yang secara sosial dianggap kurang pantas. Namun program atau konten tersebut banyak diminati masyarakat bahkan ratingnya tinggi sehingga menghasilkan iklan yang banyak.
Contoh di atas bisa menjadi penentuan kebijakan dalam membuat konten atau program yang mengedukasi atau hanya mengejar rating untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, yang akhirnya masyarakat akan berada dititik jenuh karena sebagian besar menyajikan hal yang sama. Akhirnya masyarakat beralih ke media atau platform yang berani menawarkan program lain yang lebih bermanfaat, atau sekedar kreator yang berani mengambil peluang dengan data hasil penelitian yang menyajikan data valid mengenai perilaku pengguna, minat pengguna, bahkan waktu terbaik untuk menyajikan informasi atau hiburan.
Selain itu, peran media sosial dalam perkembangan media research sangat signifikan. Media sosial tidak hanya memfasilitasi penyebaran informasi dan media komunikasi tetapi juga menjadi alat untuk mengumpulkan data. Peneliti dapat menggunakan alat analisis media sosial untuk mengukur engagement, sentiment, dan dampak dari konten yang diposting. Hal ini memberikan wawasan yang lebih kaya dan mendalam, serta memungkinkan peneliti untuk merespons perubahan tren komunikasi dengan lebih cepat dan tepat.
Dalam menjalankan penelitian media komunikasi, terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan akses data. Meskipun banyak platform media sosial menyediakan data analitik, seringkali data tersebut terbatas atau tidak cukup mendalam untuk analisis yang komprehensif. Selain itu, privasi pengguna juga menjadi isu yang semakin penting, di mana peneliti harus berhati-hati dalam mengumpulkan dan menggunakan data tentu juga seperti yang dibahas sebelumnya, penyajian hasil penelitian dianggap mengancam program atau konten tertentu.
Perubahan cepat di media sosial juga mempengaruhi metodologi penelitian. Dengan munculnya platform baru dan fitur-fitur yang terus berkembang, peneliti harus selalu memperbarui metode dan teknik yang digunakan untuk memastikan relevansi dan akurasi hasil penelitian. Hal ini menuntut peneliti untuk lebih adaptif dan inovatif dalam pendekatan mereka terhadap media research.
Dampak Media Sosial terhadap Media Research
Media sosial telah mempengaruhi metode dalam media research secara signifikan. Sebelumnya, penelitian media lebih banyak menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif yang terpisah. Namun, dengan hadirnya media sosial, pendekatan mixed-methods semakin populer. Peneliti kini dapat menggabungkan analisis data kuantitatif dari metrik media sosial dengan wawancara mendalam atau studi kasus untuk mendapatkan gambaran yang lebih holistik.
Perkembangan media komunikasi juga berdampak pada analisis media sosial. Peneliti harus mampu memahami konteks budaya dan sosial yang melatarbelakangi interaksi di media sosial. Hal ini mencakup analisis terhadap bahasa yang digunakan, simbol-simbol yang muncul, serta dinamika komunitas online. Dengan demikian, penelitian media tidak hanya berfokus pada angka dan statistik, tetapi juga pada makna dan konteks yang lebih dalam.
Perkembangan media komunikasi yang pesat mempengaruhi metodologi media research di Indonesia. Saat ini, peneliti semakin berfokus pada penggunaan data besar (big data) dan analitik untuk memahami perilaku pengguna media. Metode ini memungkinkan peneliti untuk menggali pola-pola yang mungkin tidak terlihat melalui pendekatan tradisional. Dengan demikian, penelitian media menjadi lebih berbasis data dan evidence-driven.
Media sosial sebagai fokus utama dalam penelitian media terbaru juga menunjukkan bagaimana perubahan perilaku komunikasi masyarakat berdampak pada cara kita memahami media. Penelitian terbaru banyak mengeksplorasi tema-tema seperti disinformasi, pengaruh influencer, dan dampak sosial dari konten viral. Dengan demikian, media research di Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk memahami media, tetapi juga sebagai sarana untuk merespons tantangan dan peluang yang muncul di era digital.
Sebagai pengguna media baik media sosial maupun media arus utama perlu memberikan kontribusi pada pengembangan media research mulai dari memberikan umpan balik yang bijak dari konten atau program yang dikonsumsi dapat berbentuk klik sukai atau tidak suka, komentar-komentar positif bahkan memposting konten yang bermanfaat. Setiap pribadi pengguna media memiliki tanggung jawab dalam berkontribusi perkembangan media, terutama di Indonesia. berbagai penelitian media research tentunya memiliki proses yang ilmiah, sumber terpercaya, menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan hingga menghasilkan temuan baru yang dimaksudkan untuk pengembangan media selanjutnya.
Indonesia sebagai masyarakat pengguna media sosial terbesar di dunia harus bisa menguasai media karena di era digital, kemampuan menggunakan media sosial secara strategis menjadi keterampilan penting dalam bisnis, promosi, sarana untuk menyuarakan opini, memperjuangkan keadilan, dan membangun komunitas. Dengan penguasaan media, mencakup pemahaman tentang privasi digital dan keamanan data masyarakat Indonesia. Penguasaan media adalah kunci agar masyarakat tidak hanya menjadi korban arus informasi, tetapi juga aktor yang cerdas dan berdaya dalam ekosistem digital.