Jumat 20 Dec 2024 22:38 WIB

Upaya Membangun Budaya Sadar Bencana Keluarga

Keluarga perlu menanamkan sejak dini bencana

Sejumlah siswa melindungi kepalanya dengan ransel saat mengikuti simulasi mitigasi bencana gempa di SDN Kedaung Wetan 2, Kota Tangerang, Banten, Selasa (15/10/2024). Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Tangerang memberikan pengetahuan mitigasi bencana di lingkungan sekolah guna memperkuat kesiapsiagaan pelajar dalam menghadapi bencana.
Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Sejumlah siswa melindungi kepalanya dengan ransel saat mengikuti simulasi mitigasi bencana gempa di SDN Kedaung Wetan 2, Kota Tangerang, Banten, Selasa (15/10/2024). Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Tangerang memberikan pengetahuan mitigasi bencana di lingkungan sekolah guna memperkuat kesiapsiagaan pelajar dalam menghadapi bencana.

Oleh : Dinda Dwarawati, dosen Fakultas Psikologi Unisba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Keluarga adalah unit fundamental dalam mitigasi bencana. Edukasi tentang risiko dan tindakan yang harus diambil saat bencana sangat diperlukan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat, serta pentingnya kolaborasi antar relawan dan lembaga terkait.

Keluarga memiliki peran penting dalam mitigasi bencana dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang risiko bencana di sekitar mereka. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi korban jiwa dan kerugian material.

Baca Juga

Mitigasi bencana dilakukan secara proaktif dengan mengedukasi masyarakat tentang risiko yang ada di lingkungan mereka. Pengetahuan ini diharapkan dapat menyelamatkan nyawa saat bencana terjadi.

Keluarga perlu menjadi kelompok primet yang memilki ketangguhan dalam menghadapi bencana, yang dibentuk melalui program-program yang mendidik anggota keluarga tentang tindakan preventif.

Hal ini penting untuk menciptakan budaya sadar bencana dalam masyarakat. Perempuan dan anak-anak merupakan kelompok rentan yang perlu dilibatkan dalam pendidikan bencana.

Mereka harus diberdayakan agar memiliki pengetahuan yang sama dalam menghadapi situasi bencana. Peran keluarga dalam kesiapsiagaan bencana sangat penting untuk mengurangi jumlah korban.

Kesiapsiagaan individu dan dukungan dari orang terdekat dapat meningkatkan kemungkinan selamat saat bencana terjadi. Kesiapsiagaan diri memiliki persentase 34,9 persen dalam mencegah korban saat bencana. Hal ini menunjukkan bahwa setiap individu perlu siap menghadapi bencana dengan pengetahuan yang tepat. 

Dukungan keluarga besar juga berkontribusi besar dalam keselamatan, dengan persentase 21,9 persen. Ini menegaskan pentingnya komunikasi dan kerja sama dalam keluarga untuk mengatasi bencana.

Budaya sadar bencana dalam keluarga harus dibangun. Dengan meningkatkan kesadaran tentang risiko bencana, setiap anggota keluarga dapat berkontribusi pada keselamatan bersama.

Kesiapsiagaan bencana di rumah sangat penting untuk mencegah kerugian akibat bencana. Memahami kelompok rentan dan membuat rencana evakuasi dapat menyelamatkan nyawa saat terjadi bencana.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement