Jumat 07 Aug 2015 09:45 WIB

Masa Depan Muhammadiyah

Muhammadiyah.
Foto: Muhammadiyah.
Muhammadiyah.

Mengingat cukup besarnya tantangan, kita perlu membuat langkah penting. Pertama, menegaskan dan memperluas doktrin perjuangan kita. Dalam menegakkan dan menjunjung tinggi Islam sehingga terwujud masyarakat Islam, selama ini Muhammadiyah melaksanakan dakwah amar ma'ruf nahi mungkar dan tajdid melalui amal usaha, program tertentu.

Sudah tiba saatnya bagi Muhammadiyah juga mengembangkan da'wah al-amru bil 'adli dan an-nahyu 'anil dhulmi, yakni berjuang menegakkan keadilan dan memberantas kezaliman (QS an-Nahl: 76 dan 90). Barangkali, al-amru bil ma'ruf dan an-nahyu 'anil munkar lebih menitikberatkan pada kehidupan moral atau akhlak. Sedangkan, al-amru bil 'adli dan an-nahyu 'anil dhulmi lebih menyangkut persoalan sosial, ekonomi, politik, dan hukum.

Alangkah baiknya bila dua doktrin Alquran ini kita jadikan motivasi pokok pemikiran dan gerakan Muhammadiyah. Dengan perhatian yang lebih tajam lagi pada persoalan kezaliman sosial, ekonomi, politik, dan hukum, kiprah Muhammadiyah akan menjadi lebih relevan, lebih terasa, dan lebih menggigit.

Menurut Nabi Muhammad SAW, ketika kita memberantas kemunkaran caranya harus ma'ruf maka ketika kita memberantas kezaliman caranya pun harus adil. Tidak boleh memberantas kemunkaran dan kezaliman malahan memunculkan kemunkaran dan kezaliman baru.

Kedua, selama ini sebuah kata yang indah, penuh makna, dan dapat menghidupkan (ihyaa) kaum beriman, yakni kata jihad, jarang kita bahas dan dalami di berbagai latihan kepemimpinan. Kata jihad dalam berbagai bentuknya di Alquran disebut 41 kali sementara zakat hanya 31 kali. Demikian pentingnya jihad dalam Islam hingga ada sebagian ulama yang mengusulkan agar jihad dijadikan rukun Islam keenam.

Secara sangat padat dan singkat, jihad berati badhlul juhdi atau kerah total dari segenap kesanggupan untuk memperbaiki keadaan dari kezaliman ke keadilan, dari masyarakat yang bodoh ke yang berilmu, dari masyarakat yang sakit ke yang sehat, dari penjajahan ke kemerdekaan, dari ketergantungan ke kemandirian, dari kegelapan ke pencerahan, dan seterusnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement