Senin 22 Sep 2025 09:27 WIB

Olimpiade Gontor: Cahaya 100 Tahun Mencerahkan Peradaban

Gontor berdiri di atas nilai-nilai luhur yang menguatkan keberlanjutannya.

Santri Gontor putri bermain basket.
Foto: Dokpri
Santri Gontor putri bermain basket.

Oleh: Nur Hadi Ihsan, Dosen Universitas Darussalam Gontor

 

Baca Juga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahad pagi, 21 September 2025, udara di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2 terasa berbeda. Langit teduh menyimpan gema 100 tahun perjalanan sebuah lembaga yang bukan sekadar pondok, melainkan pusat peradaban: Gontor. 100 tahun bukan angka biasa; ia adalah jejak istiqamah, kesabaran, dan doa yang tak pernah padam dari para pendirinya.

Gontor berdiri di atas nilai yang kokoh meski zaman berganti: keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, ukhuwah Islamiyah, dan kebebasan. Nilai itu bukan sekadar semboyan, melainkan ruh yang menghidupkan tarikan nafas santri. Dari situlah Gontor berbeda: ia tidak sekadar mentransfer ilmu, tetapi membentuk manusia seutuhnya.

Olimpiade Sebagai Ikhtiar

Dalam momentum 100 tahun ini, lahirlah sebuah ikhtiar yang tampak sederhana, tetapi sarat makna: Olimpiade Gontor Tingkat SD/MI dan SMP/MTs. Di dalamnya, peserta berkompetisi di bidang keilmuan, olahraga, pramuka, seni, dan bahasa. Dari riuhnya perlombaan, terpancar pesan filosofis bahwa pendidikan sejati adalah sinergi antara akal, jasad, jiwa, dan budaya.

Cabang lomba mencakup: Keilmuan: Cerdas Cermat dan Teknologi Tepat Guna (TTG). Kesenian: Nasyid dan Melukis. Olahraga: Voli, Basket, dan Senam Kebugaran Jasmani (SKJ). Bahasa: Pidato Bahasa Indonesia dan Story Telling. Kepramukaan: Lomba Ketangkasan Baris Berbaris (LKBB) dan Smapore Morse Sandi (SMS)

Di penghujung acara, diumumkan juara umum tingkat SMP/MTs adalah MTs Fie Sabilil Muttaqin, Tempurejo, Tempuran, Paron, Ngawi dan jenjang SD/MI adalah MI PAS Baitul Qur’an Gontor, Mlarak, Ponorogo.

Pendidikan yang Membentuk Manusia

Ketua Umum Panitia 100 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, Prof. Dr. K.H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A. Ed., menegaskan bahwa pendidikan Gontor bukan hanya memberi ilmu, tetapi membentuk manusia. “Yang belajar sungguh-sungguh, itulah yang akan terbang ke seluruh dunia,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement