Sabtu 15 Feb 2020 13:12 WIB

Tips Amil Zakat Tetap Sehat

Para amil zakat juga harus menjalani pola hidup sehat.

Nana Sudiana, Sekjend FOZ & Direksi IZI
Foto:

3. Membiasakan Istirahat Yang Cukup

Istirahat bukan bagian dari kemalasan. Istirahat adalah hak tubuh yang harus diperhatikan dan dipenuhi dengan baik. Istirahat yang cukup juga bagian penting dalam menjalani pola hidup sehat.

Kebutuhan istirahat dan tidur setiap individu berbeda-beda sesuai tahap perkembangan aktivitas yang dijalani. Juga sesuai usia masing-masing. National Sleep Foundation merekomendasikan usia dewasa muda (18-25 tahun) membutuhkan waktu tidur 7-9 jam per malam. Orang yang tidak memiliki waktu tidur cukup berpotensi terkena penyakit mematikan, seperti kanker dan jantung.

Apabila seseorang memiliki waktu tidur yang kurang maka ia setara dengan mengonsumsi racun atau menjalani pola makan yang buruk. Oleh karena itu, sesibuk apapun seorang amil zakat, usahakan untuk selalu beristirahat dan tidur dengan cukup.

Soal tidur ini juga harus diperhatikan. Karena tidur secara berlebihan juga tidak baik dan tentunya merugikan. Menurut studi, tertidur lebih dari delapan jam secara konsisten dapat menurunkan tingkat konsentrasi seseorang.

Para amil harus juga memperhatikan dan mengatur soal tidur ini. Karena selain menjaga tubuh agar tetap bugar, tidur dapat membantu kita untuk membentuk tubuh yang proporsional. Tidur dalam posisi yang baik juga dapat merangsang kreativitas dan meningkatkan ingatan. Maka aturlah jam tidur agar bisa mendapatkan tidur yang efektif dan hidup sehat.

Para amil yang rajin jogging atau bersepeda, atau mereka yang bukan penyuka kopi dan makanan manis, akan berakhir sia-sia kalau ia tak cukup tidur. Menurut Cheri Mah, seorang pakar masalah gangguan tidur di Stanford University dan University of California, tidur adalah kebutuhan paling mendasar untuk menuju pola hidup sehat.

Tidur menjadi sebuah fondasi di mana pikiran dan tubuh yang sehat terbentuk. Jika fondasi ini goyah, tentunya akan berdampak pada kesehatan para amil. Mari  kelola tidur kita dengan baik, karena dari tidur ini akan tercipta fungsi kekebalan tubuh, selera makan, suasana hati hingga berat badan ideal kita.

4. Memperbanyak Minum Air Putih

Air putih penting untuk tubuh kita. Hal ini disebabkan karena sekitar 60 persen dari komposisi tubuh kita adalah air. Sayangnya, setiap hari cairan dalam tubuh akan terus berkurang lewat keringat, urin, dan bahkan setiap kali kita bernapas. Inilah mengapa, penting bagi kita untuk memastikan bahwa kebutuhan cairan terpenuhi setiap hari. 

Kita juga harus memastikan asupan cairan terpenuhi dengan baik. Cairan yang cukup tidak hanya mencegah dehidrasi, tetapi juga jadi cara ampuh agar tidak mengonsumsi minuman manis.

Para amil zakat harus senantiasa membiasakan dirinya membawa botol minum sendiri ke mana pun kita pergi. Masukkan botol tersebut dalam tas, sehingga kita tidak akan lupa membawanya ke mana-mana. Selain itu, sediakan juga air minum di meja kerja atau di kamar tidur.

5. Membiasakan Selalu Berpikir Positif

Berpikir positif penting untuk semua amil segala usia. Ini juga penting bagi cara berpikir komunitas dan pengambil kebijakan di semua lembaga zakat. Secara psikologi berpikir positif adalah aktivitas berpikir yang dilakukan dengan tujuan untuk membangkitkan aspek positif pada diri, baik itu yang berupa potensi, semangat, tekad, maupun keyakinan diri sehingga memunculkan perasaan, perilaku, dan hal baik yang menjadi sistem berpikir.

Para peneliti telah menemukan manfaat dari berpikir positif untuk kesehatan. Salah satu manfaat berpikir positif adalah membantu membangun sistem kekebalan tubuh. Berpikir positif tidak hanya dapat menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat, tetapi juga dapat menunjukkan pengaruh kondisi seseorang secara keseluruhan sehingga mampu memperpanjang usia.

Seorang amil zakat yang terbiasa berpikir positif akan lebih merasa bahagia dan hal ini dapat memicu para amil untuk menjadi orang yang lebih produktif. Persoalan-persoalan sehari-hari seperti kemacetan di jalan, deadline tugas atau kerjaan yang mepet, kondisi keuangan yang tersendat, hubungan keluarga yang sedang renggang, dan beragam persoalan hidup lainnya kadang muncul dan tak bisa dihindari.

Hal-hal ini seringkali membuat kita stres. Saat kita merasa stres, semua sistem dalam tubuh kita sebenarnya akan meresponnya dengan cara yang berbeda-beda. Stres yang bersifat kronis dapat berdampak pada kesehatan kita secara keseluruhan. Nah, oleh sebab itu, berusahalah sebisa mungkin untuk mengurangi atau bahkan menghindari segala hal yang bisa membuat kita stres.

Adalah baik, bila kita membiasakan berhenti sebentar dari aktivitas yang sedang kita kerjakan. Dan bagi para amil, shalat adalah jeda terbaik untuk istirahat dari urusan dunia, dan sekaligus mengembalikannya pada Damg Khaliq pembebas masalah dan pembuka solusi kehidupan. Dengan shalat dan dilanjutkan berdzikit, kita akan mengurangi, bahkan akan menghilangkan situasi yang seolah merasa tertekan.

Shalat juga ibarat pitstop bagi perjuangan menyelesaikan etape kehidupan harian. Shalat ibarat sebuah oase yang menepikan kafilah untuk mengisi perbekalan. Shalat pula medium menenangkan diri terbaik sambil mengevaluasi aktivitas rutin kita. Lewat shalat kita akan merasa lebih rileks. Dengan hati yang tenang,  terbukti menurunkan kadar kortisol, yang dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.

Berbagai medium aktivitas juga bisa para amil lakukan untuk mengurangi ketegangan. Dapat saja kita menekuni sejumlah aktivitas lainnya yang disenangi seperti membaca, menulis atau pun bermain dengan hewan peliharaan atau sekedar merawat tanaman hias di taman atau kebun. Intinya, para amil zakat harus terbiasa membuat dirinya merasa nyaman dengan berbagai pilihan aktivitas atau hobby yang disukai.

Diluar itu semua, para amil juga harus selalu waspada untuk menghindari perasaan terlalu gembira dan juga larut untuk dekat-dekat kemaksiatan. Saat ini, dengan berkembangnya zaman, tempat yang menyediakan fasilitas untuk hidup sehat pun ternyata kadang dikemas dengan nuansa kemaksiatan. Amil harus hati-hati, jangan sampai badannya sehat, namun jiwanya rapuh penuh maksiat.

Amil harus hidup harmoni lahir batin. Ia sehat raganya juga jiwanya. Amil zakat harus tetap memperhatikan lingkungan sekitar, terutama ketika ia hidup dan ingin memanfaatkan berbagai fasilitas kesehatan atau kebugaran, jangan sampai ia juga terbawa pada sifat pengagungan berlebihan pada tubuh sehat dan bugar.

Kematian tak punya kepastian. Ia juga akan datang pada yang sakit atau yang bugar. Jangan mentang-mentang bugar lantas kita merasa jauh dari kematian. Tidak. Ia akan pasti menemui kita, bahkan mungkin saat kita tertidur nyaman di atas dipan yang empuk dan nyaman.

-- Ditulis di Depok, disela takziyah seorang sahabat amil yang Allah telah panggil, Selasa, 11 Februari 2020.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement