Rabu 02 Nov 2016 08:30 WIB
Obituari Teddy Thohir (4)

Keluarga yang Utama dan Nomor Satu

Dari kiri: Presiden Inter Milan Erick Thohir, Edna Thohir, Mochamad Teddy Thohir, dan Direktur Utama PT Adaro Energy Garibaldi Thohir berfoto bersama di Jakarta, Kamis (1/12).
Foto: Republika/Wihdan
Dari kiri: Presiden Inter Milan Erick Thohir, Edna Thohir, Mochamad Teddy Thohir, dan Direktur Utama PT Adaro Energy Garibaldi Thohir berfoto bersama di Jakarta, Kamis (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Syahruddin El-Fikri *)

 

Walau sibuk dengan pekerjaan di PT Astra International dan anak perusahaan lainnya, Teddy Thohir tak melupakan keluarganya. Baginya, keluarga yang paling utama, dan nomor satu. “Money is Everything, but Family is Number One,” Uang memang segala-galanya, tapi keluarga tetap yang paling utama,” ujarnya.

Karena itu pula, dalam setiap kesempatan, sepulang dari kerja atau pada saat libur, Teddy Thohir senantiasa menyempatkan diri untuk selalu bersama-sama dengan keluarganya. Ia akan bercengkerama dengan istri dan anak-anaknya, serta mendengarkan semua keluh-kesahnya. Bagi Teddy, sehebat apa pun seseorang, dia tak akan pernah berhasil atau sukses, tanpa dorongan dan dukungan dari keluarga besarnya. Karena itu, perhatian terhadap keluarganya merupakan hal nomor satu.

“Usaha harus tetap berjalan, tapi keluarga harus tetap terjaga dan terpelihara. Keluarga harus utuh. Buat apa kerja sukses, tapi keluarganya berantakan dan hancur. Semua yang dihasilkan percuma dan sia-sia,” Teddy menegaskan.

Saat ini, berkumpul bersama keluarga setiap akhir pekan, sudah menjadi tradisi di keluarga Teddy Thohir. “Selama masih ada di Jakarta, atau di Indonesia, kami harus kumpul. Jika tidak bisa, istri atau anak-anak tetap hadir,” kata Boy Thohir kepada Republika.

Teddy Thohir tidak ingin tradisi kumpul bersama keluarga itu pudar hanya karena kesibukan berbisnis. “Prinsipnya, keluarga adalah yang utama dan nomor satu,” ujar suami dari Edna Thohir itu. Sang istri menambahkan, semua anggota keluarga harus saling memahami dan menghargai. “Biar mereka satu keluarga yang utuh dan selalu dekat dengan yang lain,” ujar Edna.

Untuk meneruskan tradisi kumpul bersama keluarga itu, Teddy Thohir menunjuk putranya Boy Thohir sebagai penerusnya, pelindung, sekaligus kepala rumah tangga sepeninggalnya. “Rika, kakaknya, dan Erick sebagai adik, karena saya sudah menunjuk Boy untuk membantu keluarga, mengurusi adik dan kakaknya. Yang lain nggak boleh iri. Mereka harus patuh pada Boy. Dan saya meminta Boy mengarahkan seluruh keluarganya, mengarahkan adiknya dan kakaknya, ke jalan yang benar,” ujarnya.

Kini, pria kebanggaan keluarga Thohir, perintis bisnis keluarga yang terus berkembang seperti TNT Group, Wahanaratha, dan lainnya itu, telah pergi pada Selasa, 1 November 2016. Ia meninggalkan dunia fana ini untuk selama-lamanya.

Selamat Jalan Ayah Teddy, Selamat Jalan Opa, Selamat Jalan. Semoga Allah meridhaimu dan menempatkanmu dalam surga-Nya. Aamiin.

 

*) Jurnalis Republika

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement