Kamis 02 Oct 2025 15:27 WIB

Presiden Prabowo, Hati-Hati pada Tipu Daya Trump Dalam 'Board of Peace'

AS sebagai sekutu utama Israel jelas tidak akan mau serahkan Gaza kepada Palestina.

Presiden Donald Trump berbicara setelah konferensi pers dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Donald Trump berbicara setelah konferensi pers dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Oleh: Buya Anwar Abbas*)

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumumkan rencana damai yang terdiri atas 20 poin mengenai Jalur Gaza, Palestina. Dalam proposal itu, ia antara lain menyarankan bahwa "perang" (sesungguhnya terjadi: genosida) di sana dapat diakhiri. Kemudian, Gaza akan dikendalikan di bawah pemerintahan transisi sementara dari sebuah komite yang teknokratis dan apolitis. Jajaran itu disebutnya sebagai "Board of Peace", yang dikepalai oleh Trump sendiri dan beranggotakan antara lain mantan perdana menteri (PM) Britania Raya Tony Blair.

Baca Juga

Pertanyaannya, apakah rencana damai tersebut akan bisa berjalan lancar dan membuat kawasan Timur Tengah menjadi damai, seperti yang disampaikan Trump? Jawabannya, tentu saja tidak. Sebab, PM Israel Benjamin Netanyahu---seperti dikatakan Trump---jelas-jelas menolak ide pembentukan negara Palestina.

Oleh karena itu, usulan Trump untuk membentuk badan transisi yang bernama "Board of Peace" itu jelas tidak bisa dipercaya. Sikap dan pandangan Trump tentang Israel dan Palestina pun jelas akan sangat mewarnai badan baru tersebut, kalaupun akan diwujudkan.

Dengan demikian, apa pun keputusan dari badan yang ada jelas tidak akan bisa menyelesaikan masalah konflik antara Israel dan Palestina. Sebab, badan tersebut memang tidak akan bertugas untuk itu.

Jadi, Trump juga menyatakan, dia dan dewan yang dipimpinnya itu akan membangun kembali wilayah Jalur Gaza dari reruntuhannya. Pertanyaannya: jika Gaza sudah aman dan semua infrastruktur yang diperlukan sudah dibangun kembali, apakah AS akan menyerahkan kawasan tersebut kepada negara Palestina?

Jawabannya, tentu saja tidak. Sebab, AS sebagai sekutu utama Israel jelas tidak akan mau menyerahkan wilayah Jalur Gaza kepada Palestina. Oleh karena itu, jika Presiden RI Prabowo Subianto diajak oleh Trump dalam "Board of Peace", Prabowo harus menolaknya.

Sebab, hal demikian jelas sangat sarat tipu daya yang dibuat oleh Trump, Netanyahu, beserta konco-konconya. Kita sebagai bangsa yang sudah lama dijajah dan sering ditipu oleh penjajah tentu saja tidak mau Presiden Prabowo terperangkap dalam niat jahat mereka.

*) Dr H Anwar Abbas MM MAg atau yang akrab disapa Buya Anwar Abbas merupakan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Dosen tetap Prodi Perbankan Syariah FEB UIN Syarif Hidayatullah ini juga adalah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang UMKM, Pemberdayaan Masyarakat, dan Lingkungan Hidup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement