
Oleh : Dr I Wayan Sudirta, SH MH, anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah institusi yang memiliki peran vital dalam menjaga keamanan, menegakkan hukum, sekaligus melindungi dan melayani masyarakat.
Dalam perjalanannya, Polri telah menorehkan berbagai capaian penting yang layak diapresiasi. Namun, di balik prestasi tersebut, terdapat pula sejumlah persoalan yang masih membayangi dan menuntut perbaikan mendasar.
Momentum pembentukan Tim Reformasi Polri menjadi ujian besar: apakah langkah ini akan menghasilkan perubahan substantif, atau sekadar simbolik belaka.
Langkah-langkah positif Polri
Perlu diakui, Polri tidak pernah berhenti melakukan pembenahan. Reformasi birokrasi telah berjalan melalui perbaikan sistem rekrutmen, pelatihan, hingga pengembangan karier berbasis kompetensi. Polri juga memperkuat program pembinaan disiplin internal, sehingga proses regenerasi berjalan lebih sehat.
Di era digital, Polri semakin adaptif. Inovasi layanan publik berbasis teknologi, seperti SIM Online dan SPKT Online, semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kepolisian.
Pemanfaatan teknologi forensik dan big data juga meningkatkan kualitas investigasi dan efektivitas penegakan hukum.
Selain itu, pelayanan publik di kantor-kantor polisi kini lebih terintegrasi, dengan unit pengaduan yang lebih responsif. Upaya memperketat SOP dalam penyidikan pun merupakan langkah maju untuk mencegah penyalahgunaan kewenangan.
Semua ini menunjukkan bahwa Polri berusaha hadir lebih profesional, transparan, dan modern.
