Ahad 07 Sep 2025 17:00 WIB

Menyelami Kode Rahasia Budaya Nusantara Lewat komik

'Sandi Nusantara' mencoba mengenalkan kedalaman budaya Tanah Air pada generasi muda.

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Fitriyan Zamzami
Promosi Komik Sandi Nusantara 3.
Foto: Instagram/Expose
Promosi Komik Sandi Nusantara 3.

JAKARTA – Bukan rahasia, Indonesia punya kekayaan budaya yang ragamnya termasuk paling unggul di dunia. Masing-masing daerah punya ciri khas masing-masing yang unik satu sama lain.

Beraneka  seni gerak, seni rupa, tekstil, dan kuliner itu tak sekadar enak dilihat atau dirasakan. Masing-masing juga punya kisah yang jarang diketahui kebanyakan masyarakat. Tapi bagaimana jika tak hanya itu, ternyata ada kode-kode dan makna rahasia dibalik berbagai kebudayaan Tanah Air?

Premis itu yang agaknya dikejar serial komik “Sandi Nusantara” terbitan Exposé (Mizan Group) yang kini telah memasuki episode ketiganya. Penerbit mengeklaim, komik ini dibangun dari ide-ide ilmiah Hokky Situngkir, ilmuwan Indonesia yang dikenal lewat riset batik fraktal, pemetaan budaya, dan kajian kompleksitas.

Komik ini menceritakan petualangan tokoh utama bernama Gendra dan kawan-kawan yang ia temui ke berbagai daerah di Indonesia. Sementara beperjalanan, mereka kemudian berkenalan dengan kebudayaan setempat yang ternyata menyimpan banyak kisah dan sandi-sandi.

Di Pekalongan misalnya, mereka berkisah soal motif batik setempat yang serupa dengan improvisasi musik Jazz. Bagaimana kedua seni itu bermula dari sketsa umum yang kemudian diisi improvisasi yang beragam.

Demikian juga kuliner setempat Nasi Megono yang bukan hanya soal tata boga saja. Sajian itu ternyata berakar dari dukungan warga setempat bagi prajurit Mataram yang hendak menyerang pasukan kolonial di Batavia.

Seisi komik tersebut pepak dengan selingan-selingan serupa. Mengetahui budaya, pada akhirnya bukan soal menyaksikan dan merasakan saja, tetapi juga menyelami makna dan sejarah dibaliknya, seperti dimaksudkan komik ini.

Yang kedepannya perlu dipertajam, adalah cara cerita utama disampaikan, terutama jika bersanding dengan fakta-fakta menarik soal kebudayaan Tanah Air. Penutur Riani Charlina kiranya bisa membuat kedua elemen itu: kisah konspiratif dan fakta-fakta sejarah/kebudayaan, saling melengkapi. Sementara gaya manga yang dilukis oleh Kris Yunita juga bolehlah lebih dekat dengan perawakaan orang-orang Nusantara yang jadi ruh ini kisah.     

Bagaimanapun, model komik dengan fakta sejarah dan kebudayaan yang menarik seperti ini tentu berbeda dengan membaca buku pelajaran atau buku sejarah yang tak jarang membuat bosan anak-anak dan remaja masa kini. Dalam hal itu, penerbitan komik “Sandi Nusantara” ini jadi angin segar.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement