Rabu 09 Jul 2025 12:27 WIB

Tarif Trump dan Bangunnya Macan Indonesia

Kopdes semacam KNL dapat mengurangi ketergantungan ekspor ke AS.

Trump mengangkat poster yang menampilkan tarif yang dikenakan untuk berbagai negara saat pengumuman di Gedung Putih, Rabu (3/4/2025).
Foto: Carlos Barria/Reuters
Trump mengangkat poster yang menampilkan tarif yang dikenakan untuk berbagai negara saat pengumuman di Gedung Putih, Rabu (3/4/2025).

Oleh : Iwan Rudi Saktiawan, Pengamat Koperasi dan Keuangan Mikro Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tarif Trump sebesar 32 persen telah ditetapkan melalui surat yang dilayangkan Presiden Trump ke Presiden Prabowo. Tarif tersebut telah menumbuhkan kekhawatiran adanya dampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Dampak negatif tersebut diantaranya adalah dengan tutupnya banyak perusahaan dan maraknya PHK.

Kekhawatiran tersebut diantaranya diungkapkan oleh Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB), sejak tarif Trump masih dalam taraf negosiasi. IPKB memperkirakan akan ada penutupan pabrik yang mencapai 1.000 unit yang membuat ratusan ribu orang kehilangan pekerjaan.

Tarif Trump ditetapkan, padahal Indonesia telah menawarkan paket pembelian komoditas dari AS dan juga investasi. Totalnya tidak tanggung-tanggung yakni sekitar sekitar Rp 547 triliun (kurs Rp 16.100). Selain lanjutan negosiasi dan ikhtiar lainnya, penulis berpendapat, ini sebenarnya merupakan alarm untuk membangunkan macan-macan Indonesia. Macan-macan tersebut,  diproyeksikan akan mampu unggul dalam kancah perang tarif yang terjadi nanti. Macan yang penulis maksud adalah koperasi desa (Kopdes) yang bisa mengekspor olahan hasil bumi ke negara-gara di luar Amerika.

Kopdes dengan kualifikasi Macan yang penulis sebut bukan sekedar wacana, namun sudah terbukti ada, salah satunya adalah Koperasi Nira Lestari (KNL). KNL adalah sebuah koperasi desa (Kopdes) yang digerakkan oleh Ella Rizki FM. Ella adalah seorang alumni Magister Kimia UGM, yang tengah melanjutkan kuliahnya ke tingkat doktoral Kimia di perguruan tinggi yang sama. KNL mengekspor gula semut ke berbagai negara dan tengah memproduksi produk inovasi berkualitas ekspor yakni vegan nectar.

Pada bulan Maret 2025, KNL telah mengekspor 20 ton gula semut ke Kanada dan 2 Ton ke Malaysia.  KNL mampu membuat produk yang dapat memenuhi kualitas tertentu sehingga dapat diekspor ke negara-negara tersebut. Dengan demikian, Kopdes semacam KNL dapat mengurangi ketergantungan ekspor ke AS.

Keunggulan-keunggulan berikutnya, bisa jadi merupakan tips agar mampu berekspor ke negara selain AS. Bila keunggulan-keunggulannya tersebut di-install kepada Kopdes-kopdes yang lain, maka bisa menjadi macan. Keunggulan-keunggulan tersebut adalah sebagaimana uraian berikut.

Keunggulan yang pertama, KNL mengoptimalkan sumber daya alam Indonesia.  Ekspor terbesar Indonesia saat ini ke AS adalah mesin dan perlengkapan elektrik. Jenis komoditas ini, masih banyak mengandalkan komponen yang berasal dari luar negeri.  Hal ini berbeda dengan KNL, yang berbasis sumber daya alam Indonesia, sehingga tidak ada ketergantungan dari luar dan memperkuat potensi lokal. Indonesia kaya dengan sumber daya alam, yang khas. Dengan demikian, selain dari sisi kuantitas yang banyak, dari sisi kualitas pun, komoditas hasil olahan pertanian Indonesia banyak yang bisa unggul bersaing di kancah global.

Kedua, Kopdes yang berbasis pengetahuan dan teknologi terkini. Ella mengimplementasikan ilmunya secara praktik di kopdesnya, sehingga hasil produksinya mampu memenuhi standar ekspor ke mancanegara.  Meskipun Ella berpendidikan tinggi, ia mampu menularkan ilmunya dengan bahasa sederhana kepada para ibu-ibu anggota KNL. Dengan demikian, ibu-ibu tersebut dengan mudah bisa mengerjakan teknologi atau standar kerja internasional, diantaranya menghasilkan gula semut dengan kadar air tertentu.

Ketiga, langsung dari Kopdes yang memproduksi langsung komoditi yang diekspor. Dengan demikian terjadi efisiensi (pemangkasan rantai pasok).  Dengan adanya efisiensi maka dapat meningkatkan daya saing di pasar internasional.

Keempat, adanya inovasi. Dengan background pendidikannya, Ella melakukan penelitian dan eksperimen untuk menciptakan sebuah produk yang bernilai tinggi hingga akhirnya menemukan resep olahan yang pas pada produk gula semut dan madu vegan nektar.  Vegan nectar adalah madu yang terbuat dari bunga kelapa. Produk ini laku di pasaran internasional karena cocok untuk vegetarian dan yang menderita diabetes. Dengan demikian, KNL sekualitas macan, karena tidak sekedar mengikuti kebiasaan yang ada, apalagi ikut-ikutan, namun disesuaikan dengan pasar yang ada.

Last but not least, berbasis koperasi.  KNL, adalah suatu bisnis berbasis koperasi. milik bersama banyak orang, para pengusaha mikro. Dengan demikian, keuntungan dari keberhasilan bisnisnya dinikmati banyak orang.  Dengan banyak masyarakat yang meningkat pendapatannya, maka meningkatkan daya beli banyak masyarakat di Indonesia.

Meskipun sudah ada KNL dan mungkin juga beberapa Kopdes yang lain dengan kualitas kurang lebih sama, namun masih banyak macan-macan yang perlu dibangunkan. Sebenarnya saat ini pemerintah tengah mengarah untuk membangunkan macan-macan tersebut dengan program yang disebut dengan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes MP). Bila dari 80 ribu Kopdes MP yang ditargetkan, 10 persen saja, yakni sekitar 8.000, meneladani keunggulan-keunggulan KNL, maka nilai ekspornya bisa mencapai 5,6 miliar dolar AS. Nilai itu lebih besar dibandingkan komoditi yang nilai ekspor terbesar ke Amerika saat ini yakni mesin dan perlengkapan elektrik senilai 4,18 miliar dolar AS.   

Tentu perwujudan tersebut tidak bisa sim salabim. Namun dengan semangat yang tinggi dari pemerintah untuk mengembangkan Kopdes MP, maka meng-install keunggulan-keunggulan tersebut pada banyak Kopdes tidak mustahil. Tentu bukan Ella dan KNL yang akan menginstall semua keunggulan pada puluhan ribu Kopdes MP. Kementerian dan lembaga (K/L) dapat dioptimalkan untuk itu. Untuk teknologi dapat didukung oleh BRIN, ekspor oleh Kementerian Perdagangan, peningkatan kualitas sumber daya manusia oleh Kementerian UKM, dan seterusnya. Bila banyak K/L diarahkan seperti itu, maka akan bangun ribuan macan yang dapat mengalahkan Tarif Trump.

Kopdes yang bisa bangun dan menjadi macan adalah Kopdes yang mengolah hasil bumi berbasis teknologi dan inovasi,  serta berkualitas dan berkuantitas ekspor ke negara non Amerika. Bila tidak, maka hanya kopdes kucing rumahan yang untuk makan saja perlu disajikan oleh pihak lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement