Sabtu 14 Mar 2020 11:23 WIB

Masyumi Reborn

Masyumi pernah menjadi wadah pemersatu aspirasi politik umat dari seluruh ormas Islam

Masyumi Reborn
Foto:

Mewujudkan kembali partai politik Islam yang tunggal bukanlah perkara mudah, bahkan terkesan utopis. Meski demikian bukan berarti mustahil. Ada titik harapan yang bisa mencerahkan dengan ketentuan jika setidaknya memenuhi sejumlah syarat.

Pertama, partai Islam tunggal yang oleh para inisiatornya disebut partai Islam ideologis harus dipimpin dan dikelola tokoh umat yang bersih, konsisten, dan komitmen dengan Islam serta memiliki kapasitas dalam memahami dan mengelola masalah keumatan. Tokoh tersebut harus memiliki modal sosial yang cukup untuk bisa menggalang potensi umat. Kedua, partai Islam tunggal tersebut, harus mengusung agenda dan isu strategis bersifat ideal sekaligus realistis untuk bisa diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam hal ini, Islam sebagai dasar perjuangan dan Pancasila sebagai dasar bernegara, harus bisa dijelaskan secara sinergis (tidak dikotomis) dengan bijak dan diterima sebagai solusi, bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin dalam lapangan politik. Dalam konteks ini, konsep Islam wasathiyah bisa menjadi solusi alternatif sebagai tsaqafah politik (ilmu dan akidah sebagai kepribadian politik) Masyumi Reborn.

Ketiga, manajemen dan sistem perjuangannya harus bisa terorganisasi secara efektif dan efisien dalam menggerakkan roda partai sebagai organisasi yang solid dan solutif. Maka itu, yang harus menonjol adalah wajah dan kepentingan partai bukan golongan.

Keempat, pendanaan partai. Berdasarkan fakta dan pengalaman, salah satu faktor penghambat partai Islam atau yang berbasis umat Islam selama ini adalah minimnya dukungan dana yang mandiri secara tidak mengikat dalam menggerakkan roda organisasi.

Perlu diketahui, salah satu faktor yang membuat mengapa Masyumi bisa eksis dalam berkompetisi dalam panggung politik secara mandiri pada zaman Orba adalah karena pendanaan kegiatannya secara nasional didukung saudagar Muslim di seantero negeri.

Mereka menjadi donatur ikhlas secara tuntas tanpa tanggung-tanggung dalam menyokong setiap kegiatan Partai Masyumi. Bahkan, sampai sekarang, aset Masyumi dari wakaf kaum muhsinin zaman dahulu, masih tersisa berserakan di sejumlah daerah.

Masyumi Reborn mungkin perlu memikirkan solusi alternatif pendanaan partai selaras dengan kemajuan zaman. Potensi pendanaan masih kuat, hanya cara menggali dan mengelolanya belum ditemukan secara tepat. Inilah tantangan sekaligus peluang.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement