Oleh: Teguh Setiawan, Jurnalis Senior
Jakarta itu ekosistem lahan basah luar biasa besar, dengan banyak rawa di sekujurnya. Jakarta dialiri 13 sungai, dan tak satu pun bermuara ke laut.
Belanda bikin kanal-kanal yang mengalirkan air sungai ke laut. Berhasil?
Tidak. Desertasi Restu Gunawan mungkin menarik dibaca. Itu pun jika kalian pengen belajar, sebelum memaki-maki.

Suasana sungai di sekitar Pasar Baru Jakarta tahun 1949.
Sitem kanal gagal karena musim hujan kerap dibarengi pasang naik permukaan laut Teluk Jakarta. Air laut masuk ke kanal, yang membuat sungai-sungai menumpahkan isinya ke permukiman.
Saat kemarau, kanal-kanal itu menimbulkan masalah baru. Debit air 13 sungai yang mengecil saat kemarau membuat air kanal tak mengalir. Air yang tak mengalir menyebabkan pendangkalan.
Akibatnya, pemeliharaan kanal menjadi mahal. Kotapraja Batavia nggak punya uang menggali kanal-kanal dangkal setiap tahun.
Jadi, mau bikin apa lagi? Bikin kanal baru? Atau gorong-gorong. Sistem kanal aja gagal.
Keterangan Foto: Banjir Jakarta tahun 1949 membuat trem kota Mogok.