****
Fauzan yang kini bekerja sebagai pelayan toko ritel, mengaku senang mendapatkan perhatian langsung dari Komandan Korem. Ia menceritakan, sebelum berangkat ke Cheska penuh dengan kekhawatiran karena tidak ada yang membiayai keberangkatannya.
"Saya dibiayai seorang senior karate dari Cheska untuk sampai Kota Praha. Tadinya untuk beli tiket pesawat ke Jakarta pun tidak ada uangnya," ujar Fauzan.
Ia putra ketiga dari ayah yang bekerja serabutan sebagai kuli bangunan dan ibu sebagai tukang pijat. Ayahnya bernama Adnan Firdaus (60 tahun) dan ibunya, Jamariyah (56 tahun). Rumah keluarga itu pun belum pernah direnovasi walau sejumlah bagian terlihat sudah lapuk. "Uang dari mana? Saya belum bisa bantu bapak dan ibu."
Untuk bekal selama kejuaraan di Cheska, ia membekali diri dengan mi instan, kacang bungkus, telur asin, ikan asin, dan makanan ringan yang murah meriah. Dibeli dari uang recehan hasil tabungannya.
Kini, setelah berita tentang dirinya viral, sejumlah pihak, termasuk Pemerintah Kota Banjarmasin dan Pemprov Kalimantan Selatan, kembali menawarkannya untuk bekerja di pemkot atau pemprov.
"Saya mengucapkan terima kasih banyak atas perhatiannya. Walau sebelumnya saya kecewa karena lamaran saya tidak ditindaklanjuti."