Rabu 23 Mar 2016 07:24 WIB

Serangan Teror dan Pemilu Amerika

Red: M Akbar
 Imam Besar Masjid Newyork USA/ Dir Nusantara Foundation Shamsi Ali
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Imam Besar Masjid Newyork USA/ Dir Nusantara Foundation Shamsi Ali

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Imam Shamsi Ali (Presiden Nusantara Foundation)

Jelas ada perbedaan dunia dalam menyikapi berbagai peristiwa. Serangan teror di Turki atau di Irak dan Suriah hampir saja berlalu tanpa catatan, seolah bukan masalah kemanusiaan.

Akan tetapi, serangan teror di Paris atau yang terjadi kemarin di Brussel, Belgia, menjadi peristiwa yang mengguncang dunia, baik Barat maupun Timur.

Standar ganda (double standard) ini jelas menampakkan "genuine attitude" sebagian dalam menyikapi berbagai tragedi kemanusiaan dalam dunia kita.

Seolah nyawa seorang bocah Muslim Turki atau Suriah kurang bernilai untuk menjadi isu dunia. Namun, nyawa seorang bocah Belgia atau Paris begitu penting dan bermakna bagi semuanya.

Hal itu tampak pula dari respons yang diberikan oleh pemimpin dunia, termasuk dunia Islam, dalam menyikapi serangan teroris di Barat dan di dunia Islam.

Pemimpin dunia hadir dalam demonstrasi besar di Paris untuk menyampaikan sikap solidaritas mereka, termasuk di dalamnya Presiden Palestina Mahmud Abbas hadir dalam acara itu.

Sebagaimana pernah saya sampaikan dalam sebuah tulisan: Serangan Paris dan kemunafikan dunia, media berada di garda terdepan dalam kemunafikan ini.

Sebagai seorang Muslim yang menetap di jantung dunia, saya merasakan betul perbedaan perilaku media dalam menyikapi serangan teror Turki beberapa hari lalu dan serangan teror Brussel kemarin.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement