Senin 15 Sep 2025 07:07 WIB

Api Persaudaraan dari Cibubur: Refleksi atas Jambore Muslim Dunia 2025

Jambore Muslim Dunia digelar untuk menyemarakkan 100 tahun Gontor.

Belasan ribu peserta Jambore Pramuka Muslim Dunia atau World Moslem Scout Jamboree (WMSJ) 2025 menyerukan doa dan dukungan bagi Palestina di tengah closing ceremony yang penuh haru di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (13/9/2025).
Foto: Dok Republika
Belasan ribu peserta Jambore Pramuka Muslim Dunia atau World Moslem Scout Jamboree (WMSJ) 2025 menyerukan doa dan dukungan bagi Palestina di tengah closing ceremony yang penuh haru di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (13/9/2025).

Oleh:Nur Hadi Ihsan, Dosen Universitas Darussalam Gontor

 

Baca Juga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada sesuatu yang berbeda di Bumi Perkemahan Cibubur pada pekan kedua September 2025. Udara Jakarta Timur yang biasanya hanya berisik oleh deru kendaraan dan riuh pasar, mendadak dipenuhi suara yel-yel, tawa riang, alunan musik budaya, dan bahkan lantunan doa.

Dari kejauhan, ribuan tenda warna-warni menghiasi lapangan luas, menjadi saksi berkumpulnya ribuan pramuka muslim dari berbagai penjuru dunia. Seakan-akan Cibubur berubah menjadi miniatur dunia Islam; perbedaan bahasa, warna kulit, dan tradisi melebur dalam satu ikatan: ukhuwah islamiyah.

Di tengah gegap gempita itu, ada sesuatu yang lebih dari sekadar jambore. Ada api yang menyala. Api itu bukanlah obor seremonial semata, melainkan simbol persaudaraan, keteguhan, dan harapan. Api yang menyatukan generasi muda muslim dari Asia hingga Afrika, dari Timur Tengah hingga Eropa, dari kampung kecil di Jawa hingga kota-kota besar di dunia. Api itu mengingatkan bahwa meski zaman berganti, ada nilai-nilai yang tetap abadi: persaudaraan, pengabdian, dan cinta perdamaian.

Jejak Panjang Menuju Cibubur

Jambore ini bukanlah acara biasa. Ia digelar bertepatan dengan peringatan 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor—sebuah pesantren yang sejak kelahirannya pada 1926 telah menyalakan api pembaruan pendidikan Islam di Indonesia. Dari Pondok inilah lahir gagasan untuk menyatukan pramuka muslim dunia dalam sebuah pertemuan besar. Sebuah gagasan yang berangkat dari semangat Trimurti Pendiri Gontor: Kiai Ahmad Sahal, Kiai Zainuddin Fananie, dan Kiai Imam Zarkasyi, yang meyakini bahwa pendidikan harus memadukan iman, ilmu, dan amal.

Kini, gagasan itu menemukan momentum di Cibubur. Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, dalam sambutannya menegaskan bahwa Jambore Pramuka Muslim Sedunia adalah bukti nyata bahwa Indonesia mampu menjadi pusat peradaban Islam yang damai, ramah, dan santun.

“Dari Cibubur kita ingin menyampaikan pesan, bahwa Islam adalah agama persaudaraan, agama kasih sayang, bukan permusuhan,” ujar Ahmad Muzani di hadapan ribuan peserta dalam seremonial Pembukaan World Muslim Scout Jamboree 2025 ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement