Ahad 23 Jul 2023 09:36 WIB

Tentang Nol Dibagi Nol dan Logika Nol Sebagai Hal yang tak Terdefinisi

Inilam misteri angka nol karena berusaha menemukan logika hal yang tak bisa terdefini

Tentukan ruang null dari matriks
Foto: youtube
Tentukan ruang null dari matriks

Oleh: Jaya Suparana, Penggagas Rekor Muri dan Aktivis Pembelajar Kemanusiaan dan Perdamaian.

Akibat saya lancang menulis bahwa 0:0=0 di dalam naskah berjudul “Teorem Keajaiban Angka Dua” pada sebuah media di awal Juli lalu, saya ditegur oleh mahaguru kombinatorika saya, Prof Kiki Ariyanti Sugeng dari UI sebagai berikut: “0:0 itu bukan nol, Pak Jaya...tapi tak terdefinisi. Semua bilangan dibagi 0 hasilnya tidak terdefinisi”.

Baca Juga

Ditegur Prof Kiki yang saya hormati tentu saja saya panik, maka nekat bertanya: “Jika 0 x 0 sama dengan 0 lha kok bisa-bisanya 0 : 0 sama dengan bukan 0, prof Kiki?“.

Langsung Prof Kiki menegaskan dengan bahasa metamatematika, “Sesuatu dibagi yang tidak ada ya tidak bisa didefinisikan. Tetapi Lim x/n= tak hingga, untuk x yang tidak nol dan n mendekati 0”.

Terasa daya logika mulai gagal paham maka saya meratap, “Mohon pencerahan Prof Kiki tentang jika tetap tidak ada hasilnya lalu kenapa 0 X 0 = 0 padahal 0 : 0 = tidak terdefinisi bahkan kalkulator saya kurang ajar bilang ERROR! “

Langsung diklarifikasi oleh Prof Kiki secara dogmatis,“0 dan 1 itu merupakan angka spesial. Khusus buat 0 aturannya sbb: Semua bilangan jika ditambah nol maka hasilnya tak berubah akan berupa bilangan tersebut. Semua bilangan jika dikalikan 0 akan sama dengan 0. Semua bilangan dibagi 0 menjadi tidak terdefinisi“ .

Di dalam kemelut kepanikan saya memberanikan diri untuk bertanya, “Kenapa cuma 0 dan 1 yang spesial, prof Kiki? Kok terkesan diskriminatif terhadap angka-angka lain?“ .

Tampaknya Prof Kiki mulai kehilangan kesabaran menghadapi ketololan saya, maka bersabda tak terbantahkan yang mohon dimaafkan jika saya keliru tangkap kira-kira begini bunyinya: “0 merupakan elemen identitas terhadap penjumlahan dan 1 merupakan elemen identitas terhadap perkalian...jadi pada punya sifat khusus. 2x3=6... jadi 6:2 =3.

Setiap bilangan, misalnya a kalau dikali 0 kan jadinya 0. Maka 3x0=0, 4x0=0, 100x0=0. Jadi kalau 0 :0 jawabnya kan tidak unik, Pak....3 atau 4 atau 100?.... makanya disebut tidak terdefinisi. Kalau kita lihat di himpunan modulo 4...1x2=2, 3x2=2....jadi kita juga tdk bisa membuat operasi pembagian yang pasti untuk himpunan modulo 4. Kalau modulo 4 operasinya axb= sisa ab/4. Jadi 3x2 = 2 modulo 4...karena 6 itu dibagi 4 sisanya 2. Kalau modulo 2 jadi biner, Pak. 0+0=0, 0+1=1+0=1, 1+1=0.

Untuk perkalian sama angka biasa, tapi untuk pembagian cuma bisa 1:1=1. Operasi ini menjadi dasar komputasi di komputer. Kalau pakai tanda = itu hasilnya harus unik...kalau pakai tanda garis 3 bisa nggak unik...kalau pakai garis dan tanda melengkung strukturnya pun boleh beda asal punya sifat dasar yang sama”.

Sebenarnya saya masih punya pertanyaan lain bersuasana aljabariah, yaitu apabila ada n yang mendekati nol lalu apakah ada n yang menjauhi nol.

Namun, setelah merasakan gejala bahwa ambang batas kesabaran Prof Kiki sudah terlewati, saya membatalkan rencana bertanya itu.

Akhirnya, saya menghentikan upaya memahami kenapa 0x0=0, tetapi 0:0 tidak bisa tidak hasilnya mutlak aksiomatis harus sama dengan tak terdefinisi. Saya sudah pasrah untuk gagal paham bahwa 0:0 = tak terdefinisi padahal 0X0=0.

Agar rahasia betapa gobloknya diri saya tidak terbongkar, lebih aman saya mengaku bahwa diri saya sudah mengerti pencerahan Prof Kiki Ariyanti Sugeng mengenai 0:0=tak terdefinisi, padahal sebenarnya saya sama sekali tidak mengerti.

 

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement