Jumat 23 Jun 2023 01:48 WIB

Seusai Ingar Bingar Laga Kontra Argentina

Bisa dibilang sepak bola Indonesia kini telah bangkit dari tidur.

Suporter timnas Indonesia memberikan dukungan saat laga FIFA Matchday Indonesia vs Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (19/6/2023).
Foto:

Oleh : Endro Yuwanto/Jurnalis Republika

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (UI) melakukan riset bahwa perputaran uang pada pertandingan timnas Indonesia kontra Argentina sebesar Rp 965 miliar.

Riset ini juga mengungkapkan, dari perputaran uang tersebut, akan tercipta nilai tambah ekonomi sebesar Rp 495 miliar. Kemudian, akan ada tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp 188 miliar, pendapatan pajak tidak langsung bagi pemerintah sebesar Rp 28 miliar, dan penciptaan kesempatan kerja sekitar 5.719 orang. Meskipun, sebagian besar sifatnya temporer.

Sorotan dunia

Indonesia beruntung dengan kedatangan Argentina, setelah tim Tango mendapat beberapa pengalaman kurang baik saat bermain melawan Australia di Cina pekan lalu. Dimulai dari masalah imigrasi yang sempat membuat sosok selevel Lionel Messi harus menunggu berjam-jam di bandara, fanatisme kebablasan para penggemar Argentina yang sampai mengepung hotel tempat para pemain menginap, sampai masuknya seorang penonton ke dalam lapangan untuk memeluk Messi saat pertandingan berlangsung.

Entah pendekatan atau negosiasi seperti apa yang dilakukan PSSI kepada timnas Argentina, masalah-masalah tersebut tidak terjadi di Indonesia. Kedatangan pemain Argentina di Bandara Soekarno-Hatta berlangsung dengan lancar, tanpa masalah di imigrasi, para pemain tidak diganggu oleh para penggemar, dan pengamanan super ketat dilakukan baik di area hotel maupun Stadion Utama Gelora Bung Karno yang sudah dijajal oleh Emiliano Martinez dan kawan-kawan.

Mungkin bagi para penggemar, hal itu menyebalkan. Namun, mesti diingat bahwa ini adalah Argentina, dapat disebut bahwa para pemainnya merupakan orang-orang VVIP, yang menjadi aset penting baik bagi negaranya maupun klub tempatnya bermain. PSSI dipastikan tidak mau ambil risiko sama sekali untuk menjaga keamanan dan kenyamanan para pemain top tersebut.

Keberhasilan menyelenggarakan pertandingan FIFA matchday ini juga dapat kembali menjadi bukti bahwa negara ini mampu menyelenggarakan laga kelas dunia, atau ajang apapun yang melibatkan tokoh-tokoh papan atas. Pada tahun ini saja, minimal ada empat ajang olahraga besar di tanah air, yakni World Superbike, MotoGP, Formula E, dan F1 Powerboat Lake Toba.

Argentina, meski tidak membawa serta Messi, tetap mendapat sorotan mata dunia. Ketidakhadiran Messi, Angel di Maria, dan Nicolas Otamendi sama sekali tidak membuat Argentina seketika menjadi tim kelas B. Oleh sebab itu laga Indonesia kontra Argentina tetap disaksikan ratusan ribu atau bahkan jutaan pasang mata melalui siaran langsung.

Selain itu atmosfer sepak bola di Indonesia tidak berlebihan jika disebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Secara visual, puluhan ribu penonton menyaksikan langsung pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno sangat cantik untuk dilihat para penonton layar kaca atau layar gawai.

Dunia telah melihat Indonesia mampu menjadi tempat yang aman, nyaman, menyenangkan, dan mampu menjamu tamu-tamu papan atas yang terkait dengan massa atau orang banyak dengan sangat baik. Sebab tentu saja, olahraga khususnya sepak bola merupakan cara ampuh untuk berdiplomasi, bukan hanya saat bertandang ke negara orang, tapi juga saat menjadi tuan rumah.

Bisa dibilang sepak bola Indonesia kini telah bangkit dari tidur, usai juara SEA Games 2023 dan teranyar menjamu tim juara Piala Dunia 2022, Argentina. Pertandingan melawan juara dunia sepak bola tiga kali tersebut juga dimaksudkan sebagai bagian untuk mempersiapkan mental timnas Indonesia dalam menghadapi laga-laga lainnya. Timnas Indonesia bisa belajar dari Argentina yang begitu rapi dalam permainan saat bertahan maupun menyerang, termasuk dalam mengontrol dan mengoper bola yang seakan lengket di antara individu penggawa tim Tango.

Meladeni tim nomor satu dunia juga seperti bagian dari tes nyali dan mental supaya timnas Indonesia siap karena pada tahun ini ada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 dan putaran final Piala Asia 2023.

Pertandingan melawan Argentina pun diharapkan bisa meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat. Nasionalisme bisa dibangun karena adanya kesatuan dalam mendukung tim Merah Putih. Bisa dilihat dari tingginya antusiasme masyarakat pada laga Indonesia melawan Argentina. Industri olahraga Indonesia pun diharapkan bisa bangkit, tentu disertai pencapaian prestasi yang juga membaik.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement