REPUBLIKA.CO.ID, oleh: Prof DR Agus Suradika, Wakil Ketua PWM DKI Jakarta
Era Society 5.0 menempatkan manusia sebagai komponen utamanya. Untuk menempati posisi sebagai komponan utama, terdapat tiga kemampuan utama yang perlu dimiliki setiap individu, yaitu: creativity, critical thinking, communication and collaboration. Tanpa tiga kemampuan utama tersebut posisi manusia sebagai komponen utama akan bergeser menjadi komponen cadangan. Manusia “hanya” akan melaksanakan tugas-tugas yang tidak dapat dilaksanakan oleh robot, mesin pintar, dan mekanika artifisial intelejen lainnya. Bahkan bisa jadi manusia bukan mengendalikan teknologi tetapi dikendalikan oleh teknologi.
Teknologi menurut Alvin Toffler ibarat pisau bermata dua. Dapat digunakan untuk kebaikan tetapi pada saat yang bersamaan dapat juga digunakan untuk kejahatan. Dalam kaitan ini pertimbangan etika, moral, nilai kemanusiaan menjadi pertimbangan penting dalam pemanfaatan teknologi. Teknologi di tangan orang jahat, tidak bermoral, dan tuna kemanusiaan akan digunakan untuk tindak perbuatan jahat yang menjerumuskan manusia dalam kubangan busuk yang jauh dari kebahagiaan.
Dalam dunia pendidikan, kemajuan teknologi membawa berkah sekaligus musibah. Menjadi berkah jika lembaga pendidikan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kelancaran proses pembelajaran dan penataan administrasi pendidikan. Sebaliknya ia menjadi musibah ketika Lembaga pendidikan tidak menjadi komponen utama dalam proses kemajuan industri pendidikan. Kecerdasan SDM pendidikan baik peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan dalam memanfaatkan kemajuan teknologi merupakan kompetensi yang tidak bisa diabaikan.
Internet dan gadget adalah bentuk konkrit kemajuan teknologi yang saat ini telah dimanfaatkan dunia pendidikan. Di masa pandemi dua tahun yang lalu hampir seluruh sekolah mulai dari SD sampai perguruan tinggi menggunakan fasilitas internet dalam keseluruhan proses pendidikan mulai dari perekrutan sampai kelulusan. Ini merupakan manfaat positif dari kemajuan teknologi.
Namun, pada sisi lainnya terjadi juga sisi buruk dari penyalahgunaan kemajuan teknologi ini. Pada sebagian anak-anak kita teknologi yang ada membuat mereka menjadi pribadi yang egois, semakin berjarak dengan kehidupan sosial, bahkan banyak yang memposisikan media sosial sebagai pengganti keluarga, orangtua dan teman. Waktu mereka lebih banyak dihabiskan di depan gadget yang mereka miliki dan tidak menghiraukan lingkungan di sekelilingnya.