Senin 07 Mar 2022 16:35 WIB

Ekosistem Kawasan Kuliner; Sentra Pertumbuhan Ekonomi Baru

Kuliner Indonesia bukan sekadar makanan, tetapi mengandung jejak budaya.

Kampung Batik Kauman, Solo, Jawa Tengah. Kuliner Indonesia bukan sekadar makanan, tetapi mengandung jejak budaya dengan kekayaan sumber daya alam dan cita rasa warisan leluhur.
Foto:

Salah satu daerah yang telah berupaya adalah Kampung Kauman, Solo, Jawa Tengah. Kampung kauman solo adalah semua lokasi strategis yang terdiri dari 50 pedagang  kuliner, pakaian batik, mempunya nilai sejarah sebagai kawasan kuliner Raja-Raja Solo.

Kehidupan para pedagang di Kampung Kauman Solo sudah berjalan berpuluh puluh tahun. Kali ini, melalui program pengembangan kawasan kuliner lebih memodernisasi, mengintegrasikan dengan ekosistem lainnya.

Ekosistem pariwisata, pakaian, makanan dan minuman yang telah ada di integrasikan dengan pembayaran, pembiayaan, pendampingan, dan pemberdayaan. Pelibatan berbagai stakeholders; masjid, pesantren, kampus, ormas dan tokoh tokoh agama dan masyarakat menjadi satu kesatuan, sebagai bagian dari dukungan dan pelibatan kesadaran, sehingga ekonomi bisa tumbuh dan bergeliat.

Lokasi Kauman, Solo, berada pada wilayah yang strategis karena berada di pusat kota, berbatasan dengan Jalan Slamet Riyadi dan dikelilingi beberapa tempat pusat aktivitas masyarakat serta kantor pemerintahan, di antaranya Kantor Bank Indonesia Solo, Wisata Benteng Vastenburg, Kawasan Pengrajin Batik, Pasar Klewer, Alun-Alun Lor Keraton Surakarta, Masjid Agung Keraton Surakarta, dan Keraton Surakarta Hadiningrat. Dengan begitu, ekosistem kuliner dapat menarik potensi pariwisata.

Di bawah penanggung jawab program adalah Masyarakat Ekonomi Syariah/MES (melalui Komite Industri Manufaktur dan Pengembangan Produk Halal) berkolaborasi dengan Pemkot Surakarta, BI Solo, Baznas, BSI, Jamkrindo Syariah, Askrindo Syariah, Pos Indonesia, RNI, dan 50 pelaku UMKM Kauman Solo. Semuanya bergotong-royong membangun ekosistem kuliner sehat terintegrasi. Usaha kuliner sehat itu, di antaranya coffee shop, minuman tradisional jamu, rumah makan, catering, frozen food, dan makanan khas Solo lainnya.

Untuk mewujudkan hal itu, dibangunlah Model Bisnis Pengembangan Ekosistem Kawasan Kuliner Kampung Kauman. Rencananya, akan dilakukan aktivitas pemberdayaan masyarakat (community empowerment) dengan menitikberatkan pada pengembangan dan penguatan kemitraan seluruh elemen terkait melalui pendekatan pentahelix collaboration, mulai dari para pelaku usaha, pemerintah daerah setempat, lembaga pemberdayaan, lembaga keuangan syariah baik yang bersifat komersil maupun sosial, media, perguruan tinggi, hingga komunitas dalam suatu ekosistem halal value chain (HVC).

Secara saksama, dalam Model Bisnis Pengembangan Ekosistem Kawasan Kuliner Kampung Kauman Pemkot Surakarta bertugas, antara lain mempermudah perizinan, membangun infrastruktur; Bank Indonesia mendampingi pelaku UMKM, promosi; MES bertugas, antara lain mengordinir program, evaluasi, edukasi; Baznas Solo pendukung komunitas; BPJPH berperan mendamping sertifikasi halal, membiayai atau subsidi sertifikasi halal, pelatihan penyediaan kuliner halal; mitra industri pendukung bertugas membuat salah satunya sharia digital payment system; paguyuban UMKM Kauman salah satunya berperan sebagai pengatur teknis; BUMN/swasta menyediakan infrastruktur, seperti gerobak, desain kawasan, dan sebagainya.

Adapun pembangunan infrastruktur fisik lainnya, yaitu Information Board Halal Cullinary di beberapa sudut Kampung Kauman dan Learning Centre; Dapur Bersama Halal, Pengelolaan Limbah produksi batik; dan RPH halal. Kemudian ada program lain, pertama, berbagai pelatihan, yakni pelatihan packaging dan produksi makanan sehat; manajemen keuangan dan pencatatan keuangan UMKM; digital marketing; pelatihan pendamping dan penyelia halal; pelatihan kelembagaan dan perizinan, pelatihan pengelolaan koperasi syariah dan pelatihan pengelolaan ekonomi masjid. Kedua, infrastruktur keuangan syariah, melalui program ; Sharia Digital Payment di tenant-tenant, Instalasi ATM Bank Syariah, Instalasi Pos Giro Syariah, Pemberian Pembiayaan Syariah, dan Pemberian dana-dana Zakat, Infaq, dan Shadaqoh untuk pemberdayaan UMKM di Kampung Kauman Solo.

Apa yang dirancang dan dikembangkan pada kampung solo adalah upaya menggerakkan ekonomi rakyat melalui ekosistem wisata kuliner, yang tentu akan memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi. Ke depan tentu model ini bisa direplikasi di berbagai daerah maupun di kawasan-kawasan wisata dan properti, sehingga kepuasan para pecinta kuliner akan menemukan tempatnya.

Selain itu, bahwa ekosistem kawasan wisata kuliner adalah yang paling banyak melibatkan rantai pasok ekonomi. Jika kawasan menggeliat dan pertumbuhan ekonomi meningkat, maka ada puluhan rantai pasok yang diberdayakan dan melibatkan jutaan tenaga kerja. Selain tentunya, Daya saing industri makaman minuman kita akan terjaga dari serbuan kuliner negara tetangga.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement