Kamis 10 Feb 2022 06:42 WIB

Che La Maya; Kisah Kedatangan Bangsa Maya di Indonesia

Pengaruh baya Maya di kebudayaan Indonesia

Alu dan lumpang bangsa Maya
Foto: Ridwan Saidi
Alu dan lumpang bangsa Maya

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ridwan Saidi, Politisi Senior, Sejarawan, dan Budayawan Betawi.

Melihat cara orang Panama menampi beras dengan tampah anyaman bambu, tiada beda dengan kita di sini. Melihat cara orang Peru mengikat kedua ujung sarung di bawah leher, apa beda dengan kita di sini.

Melihat cara orang-orang Afrika Selatan berdiang memanaskan tubuh depan dapur, apa pula beda dengan orang Betawi gegeni, dan saudara-sauda lain setanah air. 

Lantas perkakas dapur orang Maya seperti lumpang, lihat foto atas, tak ada beda dengan kita. Itulah antara lain peradaban Maya yang masuk Indonesia.

Nama-nama Apache dan Winnetou akrab di kita berkat buku serial Dr Karl May petualangan di padang prairi dengan Old Shatterhand. Kemudian, lagu seperti Guan Tana Mera nembantu keakraban kita dengan bangsa Maya.

Ahli bahasa Prof Kern dalam majalah  Indonesia nomor tahunan 1952 berpendapat, bangsa Maya masuk Indonesia 1000 tahun SM. Kedatangan bangsa Maya mendahului Egypt (Mesir) yang baru mukim di sini pada 400 SM. sebelumnya pada XIII SM Egyptian telah kunjungi Sumatera mencari barus.

Bagaimana membedakan candi Che To dan Sukuh dengan Chikinitza di Brazil. Bahkan nama jalan Cikini itu bahasa Maya yang artinya lurus dan berendeng pula dengan Jl Gondangdia yang artinya  wanita agung. Karena itu saya minta Pemda DKI berhati-hari dalam ubah nama jalan, sebab bisa ubah sejarah.

Kalapa pada Sunda Kalapa sinonim nyiur atau dari nama kota Xalapa di kaki pegunungan Andre Cruz. Lalu Putu Mayang di sini dan Putu Mayo?

Sebaran orang Maya merata Indonesia. Pyramid dari Maya. Di Tapanuli ada Kamang. Di Luwu ada Tiwaniku Masamba. Modelnya sama. 

Pada tahun 1995 suku Maya berdemo di kota-kota Mexico yang menuntut keadilan. Lalu sebagian mereka yang berdemo itu mempelajari Islam, akhirnya memeluk Islam. Maya muslim, diperkirakan populasi mereka sekarang sekitar 1000 orang.

Ini perkembangan yang sangat menarik.

Kajian kita tentang bangsa-bangsa awal yang masuk Indonesia seperti Maya dan Egypt sangat lemah. Apa lagi bangsa-bangsa Afro berbahasa Swahili. Lalu yang dikaji apa?

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement