Rabu 06 Oct 2021 15:56 WIB

Literasi Indonesia Ketinggalan Kereta

Laporan PISA 2019, skor membaca Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara.

Membaca buku di perpustakaan (ilustrasi). Laporan PISA 2019, skor membaca Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara.
Foto:

Pendekatan Sistem dan Kerja Sama

Berdasarkan data di atas tentang literasi dan beberapa komponen yang berkaitan dengan literasi dapat dilihat peningkatan literasi dapat dilakukan melalui sistem yang terintegrasi menjadi hal yang penting. Beberapa pertimbangan yang dilakukan dalam mengembangkan literasi dapat dijelaskan bahwa diperlukan pendekatan yang sistemik dan melakukan kerja sama dengan semua pihak untuk pelaksanaannya.

Diperlukan upaya kerja sama semua pihak untuk mewujudkan program literasi yang merata dan berkualitas, sehingga pengembangan komitmen ekosistem Pendidikan berjalan dengan baik. Literasi memberikan lompatan strategis untuk pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter.

Pada kondisi ini terjadinya dukungan kebijakan literasi, peningkatan program literasi dan kampanye literasi. Upaya peningkatan literasi membaca dan menulis dilakukan secara berkelanjutan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.

Pendekatan Penta/Heksa Helix dengan melibatkan unsur pemerintah, wiraswasta, akademisi, komunitas, dan media, akan menunjukkan dampak yang lebih besar. Semua pihak memiliki tanggungjawab dan peran masing-masing untuk memberikan kontribusi atas kemajuan literasi.    

Klub Literasi Sekolah

Program pelaksanaan Klub Literasi Sekolah menjadi solusi strategis untuk melakukan program peningkatan literasi membaca dan menulis. Pada Program ini sejalan dengan Kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, yaitu memberikan kesempatan kepada mahasiswa mendapatkan pengalaman selama 3 semester di luar kampus.

Pada tahap pertama pelaksanaan Klub Literasi Sekolah dilakukan di 12 Provinsi, dengan mahasiswa 205 orang, dengan jumlah siswa lebih dari 1.900 orang, melalui kerja sama dengan 17 Perguruan Tinggi. Pelaksanaan Klub Literasi Sekolah dilakukan dengan pengembangan aktivitas berbasis peminatan, di antaranya peminatan drama, jurnalistik, dan karya sastra. Secara umum, peserta kegiatan merasa sangat bermanfaat dan terjadi perubahan kebiasaan, terutama dalam membaca buku dan membuat karya jurnalistik.

Pelaksanaan Klub Literasi Sekolah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan kondisi sekolah tersebut. Berdasarkan hasil pelaksanaan KLS, diharapkan dapat diperluas kerja sama dan cakupan sasaran sekolah, siswa, guru, dan mahasiswa yang melakukan pembimbingan pada kegiatannya. Secara waktu pelaksanaan, selama kurang lebih 4 bulan, variasi program dan pendekatan project based learning (PBL) serta collaborative learning menjadi sesuatu yang tepat.

Semua dukungan dan kerja sama memberikan dorongan yang aktif untuk memajukan literasi di Asia Tenggara. Semoga tahun 2021 dengan pengukuran PISA, maka peringkat dan kemajuan literasi di Indonesia lebih baik dan memberikan motivasi kepada daerah-daerah untuk terpacu menjalankan program-program literasi, baik literasi membaca menulis, numerasi, sains, digital, keuangan, dan lainnya. Semua pemajuan literasi memberikan dampak positif untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement