Sabtu 04 Sep 2021 05:03 WIB

Pemilu 1955: Gambus PKI, Keroncong PNI, Lagu Pop Masyumi

PKI ternyata memakai Gambus untuk kampanye Pemilu 1955

Kampanye Masyumi di Pemilu 1955
Foto: Gahtena NL
Kampanye Masyumi di Pemilu 1955

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ridwan Saidi, Budayawan dan Sejarawan Betawi.

Pemilu 1955 diadakan era Kabinet Burhanuddin Harahap dari Masyumi. Untuk DPR RI diadakan 1955, peserta 58 kontestan, pengumuman hitung suara (manual) dilakukan tiga bulan kemudian di Gedung Olahraga, Gambir.

Lalu pada 1956 pemilihan Konstituante, 1957 pemilihan DPRD. Semua berjalan on schedule, tak ada bentrok, tak ada korban tewas, yang benjol pun tak ada.

Lagu Pemilu kala itu dicipta Ismail MARZUKI dengan tempo mars:

Pemilihan umum ke sana beramai

Marilah-marilah saudara semua

Marilah bersama memBERI suara (note: jaman now memBELI suara)

Suara yang bebas serta

rahasia.

Mungkin Bang Maing (Ismail Marzuki) tak menyangka lagunya kalah populer dengan lagu anak-anakmuda waktu itu yang ubah syair lagu pop Italia Anna dari film Anna starring Sylvana Mangano:

Bintang bulan Masyumi

Palu Arit PKI

Pala Banteng segi tiga PNI.

Pawai tiap hari Minggu oleh ormas Pemuda yang berafiliasi kepada partai tertentu. Pemuda Demokrat ke PNI, seragam berdasi. GPII ke Masyumi, seragam berdasi, berbaris dengan voorijder motor-motor besar. Herannya kalau kedua ormas ini papasan mereka saling lempa teriakan ormas mitranya. Pemuda Demokrat hidup GPII. GPII, hidup Pemuda Demokrat.

Lain lagi gaya PKI dengan Pemuda Rakyat. Mereka kalau berpawai sangat nyeremin karena bawa-bawa potongan besi. Tampilan dekil. Muka disangar-sangarkan.

Suatu waktu Pemuda Rakyat  papasan GPII, tegang. Semua yang di lokasi berhenti bergerak. GPII juga istirahat gerak, sambil menunggu apa yang mau dibuat Pemuda Rakyat. Dia juga perlambat perjalannya.

GPII tak berkedip mandang Pemuda Rakyat. Kala 'pas papasan' muka, ternyata Pemuda Rakyat merunduk. GPII dan penonton yang simpati bagai dikomando teriak,"Hidup Masyumi!"

Bintang kampanye Masyumi di Jakarta Ibu Saleha Thabrani. Ia Betawi Krekot. Kampanye Masyumi tidak dengan live musik tapi piringan hitam lagu Said Effendi bertema kampanye. Ada yg masih saya ingat syairnya sebait:

Dan janji Masyumi

Setia pada tujuan revolusi

Usiaku saat itu menginka 13 tahun waktu jaman kampanye. Suatu malam dengan teman-teman kami mencari kampanye yang ada musik. Datang ke kampanye PNI, taunya musik keroncong. Mereka bawakan lagu bersyair: pahlawan merdeka yang gugur sebagai bunga....

Kami muter ke Karang Anyar, dari kejauhan terdengar suara gambus lagi dipentil:"Nyo' kite kesono. Masyumi nih".

Sesampai di tempat gambus, kontan dengkul kami langsung lemes. Dan kami balik kanan grak.  Backdrop pentas di belakang pemusik gambar palu arit, gedeee bangeeet!

Dasar PKI, orang ditipu pake gambus!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement