Jumat 21 Sep 2018 13:15 WIB

Fakhri Husaini dan Ambisi Berlaga di Piala Dunia U-17

Perjuangan timnas U-16 akan dimulai hari ini melawan Iran di Stadion Bukit Jalil.

Fakhri Husaini (kanan).
Foto: Dok Israr Itah
Fakhri Husaini (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, Saya beruntung dapat mengikuti rangkaian perayaan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-35 yang berlangsung di Ternate, Maluku Utara, awal bulan ini. Di sana, saya berkesempatan bertemu dengan salah satu pemain sepak bola masa lalu yang saya kagumi. Namanya, Fakhri Husaini.

Fakhri pemain hebat pada masanya. Jalannya menuju bintang lapangan hijau berliku. Sulung dari delapan bersaudara ini sempat tak diizinkan menggeluti sepak bola oleh ayahnya. Sebabnya, sang ayah yang dulu juga bermain bola pernah terkena lemparan benda dalam keributan antarsuporter. Ia tak ingin Fakhri mendapatkan pengalaman serupa jika menekuni karier di lapangan hijau.

Tapi tekad pria kelahiran Lhoseumawe, Aceh Utara, 53 tahun silam sungguh kuat. Ia berusaha terus meyakinkan ayahnya. Lampu hijau didapat, asalkan bisa terus menuntut ilmu ke jenjang lebih tinggi. Fakhri membuktikan pilihan hidupnya tak keliru. Ia menjelma menjadi jenderal lapangan tengah timnas Indonesia era 1990-an bersama Ansyari Lubis. Di kompetisi lokal, nama Fakhri lekat dengan tim Pupuk Kaltim Bontang yang disegani pada era Galatama.

Gelar sarjana juga diraih Fakhri walau sempat molor. Setelah pensiun sebagai pemain sepak bola pada 2001, ia memulai hidup sebagai karyawan PT Pupuk Kaltim, namun tetap tak jauh dari lapangan hijau. Tak banyak pesepak bola lokal yang bernasib baik seperti Fakhri. 

Segala pengalaman masa lalunya menempa Fakhri untuk berbuat lebih baik saat dipercaya sebagai pelatih timnas U-16. Ia punya visi jelas melatih para pemain remaja yang dalam usia yang rawan bagi perkembangan masa depan mereka.

"Saya mau para pemain saya punya teknik sepak bola bagus, punya kepribadian yang baik, dan bisa menjalani pendidikan dengan baik," kata Fakhri kepada saya kala itu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement