Oleh : Heru Nurito
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebaik-baik di antara kalian adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya. Demikian salah satu terjemah Hadits Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam riwayat Bukhari. Jika ingin menjadi orang yang terbaik, langkahnya dengan belajar Alquran dan berusaha mengajarkan ke orang lain.
Semangat belajar Alquran seperti ini perlu ditumbuhkan sejak dini kepada anak-anak dengan berbagai program kegiatan. SDIT Al Khairaat Yogyakarta yang merupakan sekolah dasar berslogan Sekolah Alquran Terbaik mengadakan kegiatan untuk menunjang peningkatan kualitas belajar Alquran.
Kegiatan tersebut adalah Khotmul Qur'an dan Imtihan Tartil, Tahfidz, dan Turjuman Metode Ummi SDIT Al Khairaat Yogyakarta. Sebanyak 80 siswa-siswi yang berasal dari kelas 2,3,4,5, dan 6 mengikuti khataman dan imtihan atau uji publik atas hasil dari proses belajar Alquran selama di sekolah. Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu, 27 Januari 2024 bertempat di Gedung Ganesha APMD Yogyakarta.
Kepala Sekolah SDIT Al Khairaat Yogyakarta, Rojikin, S.Pd, menyampaikan kegiatan ini merupakan laporan dari pihak sekolah kepada orang tua dan kepada masyarakat. “Acara ini adalah bentuk pertanggungjawaban dari kami kepada orang tua, wali murid. Inilah hasil, outcome pembelajaran di sekolah” tuturnya. “Sekolah kami memiliki 8 jam pelajaran tiap pekannya khusus untuk belajar Alquran dengan 16 guru Alquran yang telah memiliki syahadah” tambahnya.
Uji publik peserta dipimpin oleh Ustadz Muh. Rizki Kurniawan S, S.Psi. dan Ustadz Aris Fazani, S.Kom, yang merupakan Tim Trainer dari Ummi Daerah Yogyakarta. “Anak-anak yang didepan ini adalah anak-anak yang telah menuntaskan materi dan telah dinyatakan lulus oleh penguji.
Pertama kategori tartil, anak-anak sudah dapat membaca Alquran dengan baik dengan tartil, Kemudian hafal dengan bacaan tartil Surat An-Nas sampai dengan Al-A’la, kemudian sudah selesai belajar materi gorib, yaitu bacaan-bacaan musykilat di dalam Alquran, dan sudah selesai belajar materi tajwid.
Kedua kategori tahfidz, anak-anak telah menuntaskan hafalan juz 28, 29 dan 30. Selanjutnya yang ketiga, kategori turjuman. Turjuman adalah program lanjutan dari tartil dan tahfidz, yaitu memahami arti kata dalam Alquran. Untuk anak-anak yang maju saat ini sudah menempuh Turjuman A, isinya doa harian dan bacaan sholat.” Tutur Ustadz Aris Fazani, S.Kom. “Bapak dan Ibu yang hadir disini juga dapat menguji anak-anak yang ada di depan” tambahnya.
Acara semakin menarik dengan uji coba yang disampaikan dari beberapa orang tua kepada anak-anak yang tampil di depan. “Saya Edy Dwi Daryapto, ayah dari Muhammad Fatih Khoirulloh, saya mau bertanya tahfidz juz 30 surat An-Naba untuk anak saya” tutur salah satu orang tua siswa.
Selanjutnya siswa-siswi diminta menemui ayah dan ibunya masing-masing untuk mengucapkan terima kasih, mendoakan, dan memeluk kedua orang tua. Tangis haru tak bisa terbendung di momen ini.
Acara selanjutnya testimoni dari salah satu orang tua siswa. Reni Hastuti Handayani, A.Md.Keb. mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah. “Kami bangga dapat menyekolahkan di SDIT Al Khairaat, terima kasih kepada Bapak Ibu Guru yang telah mendidik anak-anak kami.”
Selanjutnya sambutan dari Manajer Pendidikan YPDS Al Khairaat Yogyakarta, Budi Wiyarno, ST., M.Eng. Beliau mengucapkan selamat kepada peserta. “Selamat kepada anak-anak semuanya, juga selamat kepada bapak ibu orang tua siswa-siswi yang telah mengikuti khataman dan imtihan”
Dr. Sukamta, salah satu Penasihat YPDS Al Khairaat Yogyakarta dalam sambutannya menyampaikan solusi atas berbagai permasalahan di negara kita ini adalah dengan dekatnya para pengelola negara dengan Alquran. “Negara harus dipenuhi dengan orang-orang yang Ahlul Quran, orang-orang yang dididik dengan Alquran, karena orang-orang seperti ini memiliki komitmen.” tambahnya.
Budi Santosa Asrori, SE., M.Si, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta menyampaikan selamat kepada anak-anak. “Selamat kepada anak-anak yang telah menyelesaikan belajar Alquran, ini sangat membanggakan, dimana anak-anak dapat belajar Alquran dan nantinya memahami Alquran sehingga terbentuk generasi yang memiliki akhlakul karimah.” Acara dilanjutkan dengan pemberian syahadah, piala khotmul Quran dan imtihan serta penghargaan siswa berprestasi dalam kategori tartil, tahfidz dan turjuman.
Acara ditutup dengan tausiyah dan doa oleh Ustadz Ahmad Khudori, Lc. “Anak-anak itu perlu mendapatkan penghargaan. Semakin sering mendapatkan penghargaan, apresiasi, semakin menumbuhkan kepercayaan diri, bahwa saya bisa, saya punya prestasi yang membanggakan. Sehingga tidak salah jika sekolah membagikan piala kepada mereka. Saat ini hafal 1 juz, tidak mengapa, nanti bisa ditingkatkan sampai 30 juz. Hal ini terus kita tingkatkan sehingga kedepan putra-putri kita bisa menjadi penghafal kitab Allah Subhanahu wa ta’ala.”