Oleh : Anwar Abbas, Ketua PP Muhammadiyah
REPUBLIKA.CO.ID, Tidak semua niat dan maksud baik dari pemerintah itu bisa dilaksanakan begitu saja. Karena untuk mewujudkannya diperlukan sarana dan prasarana pendukung yang dimiliki oleh rakyat, sementara mereka-mereka yang miskin tersebut jangankan punya HP, uang untuk membeli pulsa dan paket internet saja yang lebih murah mereka tidak mampu. Sebab uang yang mereka miliki untuk membeli beras yang merupakan kebutuhan pokok mereka saja tidak cukup.
Karena itu terkait dengan sosialisasi rencana pemerintah dalam masalah pembelian minyak goreng yang mengharuskan pembeli mempergunakan aplikasi peduli lindungi sangat perlu dipertimbangkan baik-baik. Kalau bagi mereka-mereka yang berada di lapis atas dan menengah, dan atau yang berada di lapis bawah bagian atas misalnya, mungkin hal tersebut tidak menjadi persoalan. Tapi bagaimana halnya dengan masyarakat lapis bawah yang hidupnya miskin sekali yang jumlahnya berdasarkan data sekitar 28 juta orang.
Pertanyaannya apakah mereka semua sudah punya HP, apalagi HP Android? Dan kalaupun mereka punya HP apakah mereka punya pulsa dan punya paket internet?
Kalau seandainya mereka tidak punya HP yang memuat aplikasi PeduliLindungi, pertanyaannya apakah mereka menjadi tidak bisa membeli minyak goreng yang yang mereka butuhkan? Memang dengan PeduliLindungi itu pemerintah bermaksud menjaga dan memikirkan kesejahteraan rakyatnya. Namun di samping itu bukankah tugas negara dan pemerintah adalah juga mensejahterakan rakyatnya, sehingga siapa pun mereka, terutama mereka-mereka yang ada di lapis bawah diharapkan tetap akan bisa mendapatkan apa yang mereka butuhkan dengan mudah.
Adanya kebijakan dari pemerintah yang meminta masyarakat calon pembeli minyak goreng curah memiliki aplikasi PeduliLindungi, hal ini tentu tidak mustahil malah akan membuat nasib rakyat yang ada di lapis bawah akan semakin sulit dan susah. Apalagi dengan adanya kenaikan harga-harga kebutuhan pokok sehingga hidup dan kehidupan mereka tampaknya, jangankan akan semakin mudah malah akan semakin sulit dan mengenaskan. Dan kita tentu tidak mau hal itu terjadi.
Untuk itu bagi kebaikan bangsa dan negara ini kita tampaknya memang sangat memerlukan sosok pemimpin yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga harus punya hati nurani. Tujuannya agar seluruh rakyat yang hidup di negeri ini bisa terlayani sehingga seluruh warga masyakat dapat hidup dengan aman, tentram damai, sejahtera dan bahagia.