IHRAM.CO.ID, Oleh: Ridwan Saidi, Politisi Senior, Sejarawan, dan Budayawan Betawi.
Mungkin itu pada tahun 1958, saya saksikan penyanyi, yang kemudian legendaris, pertama kali Munif Bahaswan bernyanyi di sebuah pesta kawin di Gang Alfu (bahaas Swahili: Tuhan yang satu), di jalan Maphar, Taman Sari. Munif kala itu menyanyikan lagu 'Belas Kasih':
Kasihanilah daku
Mengharap belas kasihmu
Kasihanilah daku
Kemudian tahun 1960-an saya acapkali saksikan. Munif di Wisma Nusantara (kini kompleks sekretaris negara) menyanyikan lagu-lagu jazz, yang kuingat dia menyanyikan lagu 'September in the rain'. Suara Munif jazzi banget.
Suatu hari Munif menelponku:"Jangan lupa besok pagi ke rumah ana, ketan urap Petojo ga ade yang lawan".
Sekarang, saya kaget pagi ini karena dapat khobar kemarin, 16 November 2021 ternyata terjadi pertemuan virtual Presiden Joe Biden dan Xi Jinping. Patut diduga Presiden Putin berjasa mempertemukan keduanya walau via video. Pertemuan ini kewajiban dilakukan para pihak yang bertikai dan mengarah perang. Ini protokol perang.
Jin Ping agaknya yang mengawali pembicaraan yang bernuansa 'personal touch'.
Kata Jin Ping, "Biden teman lama, kita mesti tingkatkan komunikasi dan kerjasama karena banyak tantangan yang harus diselesaikan bersama."
Waduh! mendengarkan itu saya tahu-tahu saya ingat lagu Munif, Kasihanilah Daku, tersebut.
Joe Biden pun merespons, kedua pemimpin memang harus menjalin hubungan yang tidak mengarah konflik terbuka termasuk pasang pembatas akal sehat. Namun, pada anak kalimat terakhir jawab Biden pasang pernyataan yang tak mudah dicerna.
Biden melanjutkan, bahwa Amerika akan lanjut mengurus soal-soal di Indo Pacifik yang terkait keamanan, kemanusiaan, dan turutan soal lainnya. Ini namanya kalau di film masuk scene 'eng-ing-eng'.
Biden juga berkata, "Saya mulai hadir di pertemuan yang begini formal." Yang agaknya Biden ingin katakan, apa pun yang saya katakan official. Maksudnya, perkataan dia harus dipahami bukan dalam rangka ucapan perayaan Imlek Sincun Kiong Hie.
Sebaliknya, dari kata-kata Jin Ping di forum virtual itu, dibanding dengan kata-katanya dan pemimpin China yang lain selama ini, termasuk yang dikatakan di Indonesia, tentang politik dan proyek, terkesan mulut besar. Sayang kalau style omong seperti ini disini banyak yang tiru.