Oleh : Christianingsih, Jurnalis Republika.co.id
REPUBLIKA.CO.ID, Kampanye vaksinasi Covid-19 saat ini diprioritaskan untuk orang dewasa dan lansia. Namun anak-anak juga penting divaksin untuk mengakhiri pandemi. Keterbatasan hasil pengujian vaksin Covid-19 terhadap anak-anak membuat program vaksinasi massal yang digulirkan belum menyentuh kelompok usia ini.
Baru-baru ini Pfizer/BioNTech baru saja mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk vaksinasi Covid-19 kelompok usia 12 sampai 15 tahun. Presiden AS Joe Biden sudah memberikan lampu hijau agar remaja di negaranya mulai disuntik vaksin Covid-19.
Langkah ini diikuti oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Singapura juga kemudian membuat keputusan serupa.
Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung menyatakan vaksin Covid-19 dari Pfizer/BioNtech telah mendapat izin dari Health Sciences Authority (HSA) untuk diberikan pada anak usia 12-15 tahun. Vaksin tersebut sebelumnya hanya disuntikkan pada kelompok usia 16 tahun ke atas.
Hadirnya vaksin untuk remaja memunculkan optimisme akan semakin banyaknya lapisan masyarakat yang terlindungi dari Covid-19. Apalagi Pfizer/BioNTech dan Moderna juga kini sedang menguji vaksinnya untuk kelompok usia di bawah 12 tahun. Diharapkan hasil uji klinis sudah bisa didapatkan tahun ini.
Vaksin Covid-19 untuk anak dan remaja menjadi angin segar bagi dunia pendidikan. Bagaimana tidak, sudah lebih dari setahun kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring.
Selama pandemi, kegiatan belajar mengajar hingga ekstrakurikuler berlangsung dengan segala keterbatasan. Maka jangan heran apabila materi yang disampaikan guru jadi tak maksimal. Orang tua murid di rumah juga harus ekstra sabar mendampingi anak-anaknya belajar.
Banyak murid yang sudah rindu bertemu kembali dengan sekolah dan teman-temannya. Walaupun sejumlah kota atau kabupaten ada yang sudah mengizinkan pembelajaran tatap muka, tapi suasana sekolah belum bisa kembali seperti sebelum pandemi. Segalanya harus mengikuti protokol kesehatan.
Di Indonesia, isu vaksinasi Covid pada anak masih belum terdengar. Selagi menunggu arahan dari Badan Organisasi Kesehatan PBB (WHO), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan stakeholder terkait lain, kita sudah bisa sedikit bernafas lega. Setelah para guru menerima vaksin Covid, semoga tak lama lagi giliran para murid yang dapat giliran divaksin.