Jumat 25 Dec 2020 05:25 WIB

Menkes dan Pekerjaan Rumah Penanganan Covid-19

Budi kini dihadapkan dengan Pekerjaan Rumah luar biasa besar.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Presiden melantik enam menteri untuk menggantikan posisi menteri lama (reshuffle) dan lima wakil menteri, diantaranya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan.
Foto: Antara/BPMI Setpres/Muchlis Jr
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Presiden melantik enam menteri untuk menggantikan posisi menteri lama (reshuffle) dan lima wakil menteri, diantaranya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan.

Oleh : Gita Amanda*

REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Joko Widodo baru saja mengangkat Menteri Kesehatan baru untuk kabinetnya. Mantan Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin, resmi ditunjuk menggantikan Terawan sebagai Menteri Kesehatan.

Banyak yang kaget dengan penunjukkan Budi sebagai Menkes. Tentu yang paling utama karena latar belakangnya yang bukan dari kalangan medis. Sebab meski di sejumlah negara ada menteri kesehatan berlatar nonmedis, tapi ini merupakan yang pertama di Indonesia.

Namun, terlepas dari latar belakangnya, Budi kini dihadapkan dengan Pekerjaan Rumah luar biasa besar. Sebut saja soal pengendalian Covid-19 yang semakin meroket angka kasus positifnya per hari.

Terlebih momen akhir tahun yang selama bertahun-tahun tentunya lekat dengan liburan. Pada masa pandemi seperti saat ini liburan tentu berbanding lurus dengan penambahan jumlah kasus. Sementara Wisma Atlet dan sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di seluruh Indonesia semakin penuh.

Angin segar penanganan Covid-19 ini tentu ada pada vaksin. Kehadiran  vaksin diharapkan dapat menekan laju penyebaran Covid-19 dan menjadi salah satu "senjata" untuk membentuk kekebalan komunitas alias herd immunity.

Tapi meski dinantikan, vaksin masih belum bisa disuntikan dalam waktu dekat. Paling cepat Januari 2021, vaksin dijanjikan dapat digunakan di Indonesia. Itu pun baru kelompok-kelompok prioritas yang bisa mendapatkannya. Meski begitu ini tetap bisa menjadi langkah awal yang menggembirakan.

Namun, di tengah itu semua. Lagi-lagi Covid-19 datang dengan kejutan baru. Di Inggris jenis terbaru dari virus ini digadang-gadang telah menyebabkan jumlah penderita naik dengan sangat cepat. Covid-19 jenis baru yang ditemukan di Inggris disebut-sebut lebih cepat menyebar dan menular.

Terbaru, negara tetangga kita, Singapura, sudah melaporkan adanya kasus virus corona jenis terbaru ini. Jika Singapura sudah, jangan-jangan virus ini juga sudah sampai di Indonesia namun tak terdeteksi mengingat angka kasus juga meroket tajam akhir-akhir ini.

Jadi bukankan ini Pekerjaan Rumah yang amat berat menanti Pak Menkes? Semoga saja Pak Menkes baru bersama jajarannya, dan sinergi berbagai pihak termasuk kesadaran masyarakat bisa menyelesaikan semua PR ini.

Selamat bekerja Pak!

*) Penulis adalah jurnalis republika.co.id

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement