REPUBLIKA.CO.ID, -- Oleh: Ron Soesman, WNI Tinggal Di Berlin, Jerman.
Berita yang dinanti tiba. Hari ini Kanselir Jerman resmi mengumumkan batasan sosial sudah diperlunak. Sistem tanggap bencana telah bekerja di seluruh Jerman masih bergerak sesuai rencana. Angka terinfeksi melambat sebaliknya angka kesembuhan terus meningkat signifikan dari hari ke hari. Dengan yakin pemerintah memastikan situasi Jerman "under control".
Kekhawatiran masih tetap ada tapi harapan semakin tampak terang. Anak-anak yang sudah bosan di rumah 4 Mei nanti sudah kembali bersekolah. Walaupun kegiatan-kegiatan yang melibatkan jumlah masa banyak seperti pameran, pertandingan olah raga belum diizinkan paling tidak sampai 31 Agustus mendatang, tapi harapan mesin ekonomi bergerak sudah tampak. Pemulihan ekonomi tentu tak secepat menyalakan mesin jet akan ada jeda waktu agar kegiatan pasar tetap memenuhi protokol keselamatan.
Cuaca langit Jerman sedang hangat-hangatnya, berkegiatan di ruang terbuka, ngabuburit sambil cuci mata di taman kota tak lama lagi akan membuat puasa semakin berwarna. Sudah terbayang menikmati es krim langganan di Schöneberg dalam suasana siang yang hangat sebelum puasa tiba. Atau makan bersama keluarga di teras Resto Libanon Turmstraße yang sejuk ditemani semilir angin. Sempurnanya sebelum ramadan tiba kegiatan Gatsronomie dan kedai makan bisa kembali melayani "zum hier essen".
Kecemasan terinfeksi di gelombang kedua musim panas makin tinggi sejujurnya. Tak ada yang menjamin si Covid kembali ke Wuhan atau masih bertebaran di udara Jerman. Boleh jadi orang yang lalu- lalang belum steril dari virus. Karena itu pemerintah tetap belum mencabut aturan jaga jarak dan jumlah orang dalam satu ruangan.
Terakhir yang akan membuat saya lebih bahagia adalah kesempatan sholat Jumat kembali di masjid, berharap semoga otoritas sudah membolehkan masjid beroperasi penuh lalu buka puasa dan tarawih bersama kembali ada.
Walaupun demikian rasanya kecil peluang bisa lebaran dalam balutan keramaian dan kemeriahan suasana Indonesia di KBRI Berlin, tradisinya gedung dan parkiran akan dipenuhi jamaah dalam jumlah ribuan pasti tak mungkin diizinkan. Tapi daripada memaksa ied di kampung halaman pun yang rasanya masih belum dekat dengan suasana aman dan bebas wabah, masih di Berlin untuk beberapa lama tak apalah.
Alhamdulillah