Senin 02 Apr 2018 05:03 WIB

Mo Salah Promosikan Islam dengan Prestasi dan Perilaku

Setiap kali menceploskan bola ke gawang lawan, Mo Salah segera sujud syukur.

Ikhwanul Kiram Mashuri
Foto: Republika/Daan
Ikhwanul Kiram Mashuri

REPUBLIKA.CO.ID   Oleh: Ikhwanul Kiram Mashuri

Berikut ini tentang pemain sepak bola. Namun, bukan Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, atau Neymar. Ini mengenai Muhammad Solah Ghaly, pemain sepak bola dari Nagrig, sebuah desa kecil di Kabupaten Basyoun, Provinsi Gharbia, sekitar 90 km utara Kairo, Mesir. Kini ia menjadi idola jutaan fan tim sepak bola Liverpool, Inggris.

Media Barat menyebut pesepak bola kelahiran 15 Juni 1992 ini dengan Mohamed Salah. Para fan dan orang-orang terdekat memanggilnya Mo Salah atau Mo saja. Dalam kolom ini saya akan menulisnya dengan Mo.

Harap maklum, saya termasuk penggemar berat Muhammad Salah, eh, Mo. Kelihaiannya menggiring dan menggocek bola sebelum akhirnya menjebloskannya ke gawang lawan memancing decak kagum jutaan orang yang menonton aksinya.

Di tanah airnya, Mesir, Mo adalah idola. Setiap kali Liverpool bertanding, jalanan di Kairo yang sangat padat menjadi agak lengang. Sorak-sorai acap kali terdengar dari rumah-rumah warga atau kafe yang menggelar nonton bareng pertandingan Liverpool.

Pengaruh Mo ternyata bukan hanya di lapangan sepak bola. Dalam kehidupan sehari-hari ia dikenal sangat pemurah. Salah satunya ketika ia menyumbangkan semua bonus dan hadiah yang ia terima--saat meloloskan tim Mesir ke Piala Dunia di Rusia--untuk membangun desanya.

Prestasi Mo di Liverpool pun ternyata juga membawa pengaruh positif pada pekonomian Mesir. Lihatlah ketika ia memborong empat gol dan satu umpan yang membawa Liverpool menang besar atas Watford (5-0) dalam lanjutan Premier League pada pertengahan Maret lalu (17/3). Gol-gol Mo telah membuat tren Bursa Efek Mesir membaik.

Menurut Mohsen Hassan, Managing Director Arab Cotton Company, salah satu perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Mesir, andil Mo sangat besar untuk menciptakan optimisme di pasar saham Mesir. Dikutip dari laman pasar Arabia.net, Hassan mengatakan, empat gol yang disarangkan Mo ke gawang Watford, yang mengantarkannya sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Premier Inggris, telah menjadikan pasar saham di Mesir pada pekan ketiga Maret menguat.

Hal senada disampaikan mantan menteri komunikasi Mesir, Hani Mahmoud, yang kini menjabat presiden direktur perusahaan telekomunikasi di Mesir, Vodafone. Ia mengatakan, peran Mo sangat besar untuk mengangkat brand Mesir, lebih besar dibandingkan semua yang dikerjakan pemerintah.

Hingga menjadi bintang di Liverpool dan tim nasional Mesir, pemuda 25 tahun ini sudah malang melintang di beberapa klub. Dari klub lokal al-Mokawloon al-Arab (el-Mokawloon Sporting Club) di Kairo saat masih remaja hingga tim-tim besar di Eropa. Diawali dari klub Basel (Swiss), lalu Chelsea, Fiorentina, AS Roma, dan kini ia bergabung dengan Liverpool.

Meskipun prestasi Mo di klub-klub Eropa itu tidak jelek-jelek amat, di Liverpool ia benar-benar ngeklik. Mo langsung on-fire, tokcer. Sejak awal musim hingga kini (2017-2018) ia sudah mengemas 37 gol di semua kompetisi, 29 gol di antaranya datang dari Premier League.

Dengan jumlah gol itu, ia pun menjadi pemain paling tajam di lima liga top Eropa. Jumlah golnya musim ini bahkan sudah melewati Ronaldo, Messi, dan Neymar.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement